Minggu III Prapaskah
Renungan Malam, 16 Maret 2021
♪KJ.392 : 1 – Berdoa
Ezra 8 : 1-14
Inilah kepala-kepala kaum keluarga dan silsilah orang-orang yang berangkat pulang bersama-sama aku dari Babel…. (ay.1a)
Saat membaca Ezra 8:1-14 di malam ini, kesan apa yang muncul di benak kita? Ribet, malas, susah mengucapkannya karena nama-nama ini asing bagi lidah kita, atau bagaimana? Ketika saya diminta untuk menuliskan renungan, hal inipun menjadi pertanyaan bagi saya! Apa yang bisa disampaikan kalau hanya merupakan suatu silsilah keluarga? Tetapi saya percaya pasti ada maksud dan maknanya sehingga nama-nama tersebut dicatat sencara rinci. Walaupun sempat muncul dibenak saya, kata-kata yang diucapkan oleh Romeo kepada Yuliet dalam novel yang ditulis oleh William shakespire: “apalah arti sebuah nama, sekuntum mawar tetap memiliki keharuman yang sama, meskipun disebut dengan nama lain”. Nama tidak ada artinya jika yang menggunakannya tidak menunjukkan karakter kepribadian yang baik. Nama baik akan cemerlang karena kualitas hidupnya yang terpuji.
Dari ayat 1-14 ini ada 15 bani dan setiap bani terdiri dari beberapa ratus orang (laki-laki 1514 orang, belum termasuk perempuan dan anak-anak). Nama-nama ini dicatat karena mempunyai makna sejarah penting bagi sejarah bangsa Israel. Ternyata tidak semua bani keturunan Israel yang mau kembali ke Yerusalem. Ada yang sudah merasa betah karena kawin mengawin dan ingin tetap di tanah pembuangan. Bagi bangsa Israel, kembali ke Yerusalem bukan sekadar pulang kampung tetapi terutama kembali tanah, kepada Tuhan yang mereka sembah, yang mereka percaya yaitu Allah Israel, Allah Sang pemelihara. Jelas sekali nama-nama tersebut mempunyai arti tersendiri bagi sejarah kehidupan Israel.
Nama keluarga, marga atau fam dari mana silsilah diri kita bertumbuh dan berkembang dapat menjadi suatu gambaran tentang siapa dan keturunan kita yang sesungguhnya. Baik menyangkut pola pikir, pola sikap, pola tindak dan terutama kwalitas spiritualitas yang kita warisi. Ketika seseorang berhasil menjadi yang terbaik di bidang apapun, maka bukan saja membanggakan diri dan keluarganya tetapi juga suku dan bangsanya. Kita turut menentukan nilai sejarah keturunan atau silsilah kita, apakah membawa nama yang harum atau yang buruk.
♪KJ. 392 : 3
Doa : (Ya Bapa, ajarlah kami mengikuti teladan kasih-Mu sehingga melalui kami banyak orang berjumpa dengan Kristus Yesus)