Minggu III Prapaskah
Renungan Malam, 19 Maret 2021
♪KJ.39 : 1– Berdoa
Ezra 8 : 29 – 30
rawatlah dan jagalah itu sampai kamu dapat menimbangnya didepan para imam… (ay.29a)
Dipercaya untuk merawat dan menjaga sesuatu yang paling bernilai di dunia ini bukanlah perkara yang mudah. Tidak semua orang bisa melakukannya dengan setia. Di internet ada kisah seorang pekerja Thailand yang bernama Kriangkrai Techamong. Ia mencuri permata dan berlian milik bosnya, seorang pangeran Arab Saudi, senilai ratusan miliar bahkan triliunan rupiah. Pencurian perhiasan tersebut memicu serangkaian pembunuhan dan krisis diplomatik antar dua negara. Kriangkrai tidak saja dipenjara tetapi ia selalu diliputi ketakutan. Kemudian untuk menebus dosanya ia menjadi biarawan selama tiga tahun, dan setelah itu ia kembali ke desanya menjadi seorang petani sederhana tetapi juga masih terus diliputi perasaan bersalah dan ketakutan yang luar biasa.
Ezra mengatakan kepada para imam, “rawatlah dan jagalah itu sampai kamu dapat menimbangnya di depan para pemuka imam serta orang-orang Lewi dan para pemimpin kaum keluarga orang Israel di Yerusalem, di dalam bilik-bilik rumah TUHAN.” Semua yang para imam lakukan bukan sekadar karena menghormati, segan atau sebagai bentuk kesetiaan mereka kepada Ezra, tetapi karena rasa takut kepada Tuhan, apalagi ini untuk pembangunan rumah Tuhan. Bait Suci atau rumah Tuhan melambangkan kehadiran dan perlindungan Tuhan Allah atas umat-Nya. Ketika Bait Suci ditahbiskan, Allah turun dari surga dan memenuhi Bait itu dengan kemuliaan-Nya dan berjanji untuk menempatkan nama-Nya di situ. Itulah sebabnya, baik Salomo Ezra atau Nehemia tidak pernah main-main secara sembarangan dalam membangun Bait Suci.
Pada masa kini fokus penyembahan orang Kristen berpindah dari Bait Allah kepada Yesus Kristus sendiri. Dialah, bukan Bait Allah, yang kini mewakili kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Sesungguhnya, Yesus sampai mengatakan bahwa Dia adalah Bait Allah itu; dengan korban-Nya di salib Dia menggenapi semua persembahan yang dilaksanakan di Bait Suci. Paulus mengatakan, tubuh kita ini adalah bait Allah yang dikuduskan, jadi kitapun harus menjaga dan merawatnya dengan baik agar hidup kita berkenan kepada-Nya.
♪KJ. 39 : 4
Doa : (Ya Bapa, Tuhan kami, lengkapilah kami supaya berpegang pada kebenaran-Mu di tengah berbagai kesukaran)