Minggu III Prapaskah
Renungan Malam, 20 Maret 2021
♪KJ.450 : 1– Berdoa
Ezra 8:35 – 36
…mereka yang pulang dari pembuangan, mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada Allah Israel (ay.35a)
Jika kita setia mengikuti renungan dari Ezra pasal 7-8 sampai ayat terakhir malam ini, tidak dijelaskan secara rinci apa yang terjadi dan bagaimanakah keadaan mereka selama di perjalanan dari Babel ke Yerusalem. Sebagaimana dicatat dalam pasal 8 yaitu berjumlah kurang lebih 1514 laki-laki dewasa, belum termasuk perempuan dan anak-anak (Ezr 8:1-14), apalagi dalam perjalanan tersebut mereka tidak dikawal pasukan. Kemudian saya mencoba membandingkan perjalanan saya ke Yerusalem tahun lalu, hanya dengan rombongan kecil satu bis saja ribetnya setengah mati. Setiap beberapa kilometer ada pos penjagaan yang sangat ketat. Kalau bis kami berhenti yang dicari pertama-tama adalah toilet. Cuacanya panas terik dan di jalan-jalan tidak ada yang berjualan air, tidak seperti di Indonesia. Begitu kembali ke Indonesia, setelah selama sepuluh hari melakukan perjalanan ziarah betapa bersyukurnya kami, ada banyak pelajaran yang sangat berharga dari perjalanan napak tilas tersebut.
Sekarang saya membayangkan, perjalanan kami yang sepuluh hari saja sudah ribetnya setengah mati apalagi Ezra bersama rombongan besarnya. Semua ini bukanlah perkara yang mudah. Itulah sebabnya ketika mereka sampai di Yerusalem maka hal pertama yang dilakukan adalah mempersem bahkan korban bakaran sebagai rasa syukur mereka, “Pada waktu itu juga orang-orang yang telah kembali dari penawanan, yakni mereka yang pulang dari pembuangan, mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada Allah Israel: lembu jantan dua belas ekor untuk seluruh Israel, domba jantan sembilan puluh enam ekor, anak domba tujuh puluh tujuh ekor, kambing jantan sebagai korban penghapus dosa dua belas ekor, semuanya itu sebagai korban bakaran bagi TUHAN.” Alkitab mencatat bahwa yang dimaksud dengan pesembahan adalah korban bakaran yang diberikan manusia kepada Tuhan dalam menebus kesalahannya, dan juga sebagai salah satu cara bersyukur atas berkat yang diterima dari Tuhan. Biarlah di dalam setiap fase perjalanan hidup yang ditempuh, kita selalu bersyukur karena ada tangan Tuhan yang setia menggenggam kita.
♪KJ.450 : 3
Doa : (Ya Tuhan, kami bersyukur karena kasih dan oleh anugerah-Mu kami dimampukan tetap berdiri kokoh di jalan hidup hingga saat ini)