Minggu II Prpaskah
Renungan Malam, 23 Maret 2021
♪KJ.8 : 1,3 – Berdoa
Matius 23 : 5-8
Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. (ay. 8)
Melakukan kebaikan dengan tujuan agar orang lain melihat lalu memuji dan menyanjung kita merupakan sikap dan perilaku ahli taurat dan orang-orang Farisi yang dikecam oleh Yesus. Secara terang-terangan Yesus mengatakan, “Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang;” (ay.5a). Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang, mereka suka duduk di tempat terhormat dan terdepan di rumah ibadat; dan mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi (ay.5b-7).
Yesus menyoroti sikap dan perilaku ahli Taurat dan Farisi yang sombong dan gila hormat. Karena itu, Yesus menasihati para murid dan orang banyak itu dengan perkataan, “Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara” (ay.8). Rabi disini berarti ‘Guru’ yang menunjuk kepada Yesus dan ‘saudara’ menunjuk arti sesama orang percaya atau sesama pengikut Yesus. Yesus bermaksud mengembalikan pola pikir orang banyak, bahwa pusat pujian dan kemuliaan hanya bagi Allah bukan kepada manusia. Maka sangatlah tidak pantas, jika seseorang yang hidupnya hanya oleh karena kasih karunia Allah, lalu merasa lebih berharga dibandingkan sesamanya. Itulah alasan Yesus mengatakan “…kamu semua adalah saudara. Tidak ada yang lebih unggul dan tidak ada yang lebih tinggi, hanya Allah yang Mahatinggi dan hanya kepada-Nya pujian dan kemuliaan di naikkan.
Di malam ini, kita sekalian diajak merenungkan kembali, bahwa sesungguhnya panggilan kita adalah melakukan berbagai kebaikan dalam kebenaran untuk menghantar orang lain memuji dan memuliakan Allah. Janganlah kita mengejar pujian bagi diri sendiri, sebab hidup kita pun adalah anugerah Allah.
♪KJ.8 : 6
Doa : (Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk menjauhkan diri dari mengejar pujian. Sebab hanya bagi-Mulah segala pujian, hormat dan kemuliaan)