Minggu II Prapaskah
Renungan Malam, 25 Maret 2021

♪KJ.367 : 1 – Berdoa

Matius 23 : 23 – 24
Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (ay.23b)

Kritik tajam dan tegas Yesus sampaikan kepada ahli Taurat dan orang orang Farisi. Yesus mengkritik sikap ahli Taurat dan orang Farisi. Dengan taat mereka memenuhi ketentuan hukum Taurat yaitu membayar atau memberi persepuluhan kepada Tuhan. Persepuluhan yang diberikan berasal dari ‘selasih’ (tumbuhan yang daun dan tangkainya mengandung minyak yang harum), ‘adas manis’ (tumbuhan yang bijinya memiliki aroma khas) dan Jintan (tumbuhan sejenis wortel bijinya dijadikan bumbu makanan atau roti). Persepuluhan itu penting untuk dilakukan namun ada yang terpenting dalam hukum Taurat yang harus dilakukan, yaitu memberlakukan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan. Bagi Yesus berbagai ketentuan hukum Taurat seperti persepuluhan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan yang merupakan hukum yang lebih berat nilainya. Hukum dalam Perjanjian Lama sebenarnya dibuat diantaranya untuk melindungi kaum yang miskin dan tidak berdaya. Karena itu Yesus mengingatkan pentingnya keadilan dan belas kasihan itu dilaksanakan. Justru disinilah masalahnya ahli Taurat dan orang-orang Farisi memberlakukan kaum yang miskin dan tidak berdaya dengan sangat buruk bahkan tidak segan merampas harta benda mereka. Berarti mereka mengabaikan apa yang terpenting dari hukum Taurat untuk dilakukan.

Yesus menghargai persepuluhan yang mereka lakukan dengan taat namun yang terpenting dan tidak boleh diabaikan untuk dilakukan adalah memperlakukan orang lain dengan adil, penuh belas kasihan dan bersikap setia kepada Allah.

Kini, ketika kita hendak menutup hari ini, kita diajak oleh Firman Tuhan, untuk menyelidiki batin kita : adakah kehidupan dan karya kita telah menyatakan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan? Jika pun kita menyadari kekurangan dan keterbatasan, saatnya kita membangun komitmen esok hari dan seterusnya kita mau mempersembahkan hidup dan karya kita serta dengan tekun dan dalam kasih melakukan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan pada Allah. Sebab bukan materi dengan berbagai rupa yang Allah kehendaki, melainkan hati yang tulus dipersembahkan kepada-Nya.

♪KJ.367 : 6

Doa : (Ya Tuhan, ajarku mempersembahkan hidup dan karyaku untuk memuliakan nama Mu)