Minggu II Prapaskah
Renungan Pagi, 25 Maret 2021
♪GB.156 : 1,2 – Berdoa
Matius 23:16 – 22
Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta….. (ay. 16)
Polisi Indonesia sering menggunakan hai slogan turn back crime, yang hendak menyatakan bahwa semangat dan karya Polri adalah untuk membalikkan kejahatan. Tujuannya adalah agar kejahatan tidak lagi berkuasa di bumi pertiwi Indonesia.
Berbeda dengan yang dilakukan para ahli Taurat dan orang Farisi dalam bacaan ini, dimana kerja mereka didorong oleh semangat turn back truth, yaitu memutar balikkan kebenaran. Itu sebabnya Yesus menyebut mereka sebagai pemimpin pemimpin yang buta. Pada masa itu, untuk meyakinkan suatu perkataan yang diucapkan seseorang, maka mereka sering menambahkan sumpah yang didasarkan pada sesuatu yang dipandang kudus, seperti Bait Suci. Sebab menyebut nama Allah dan Bait Allah, dipandang sebagai representasi Allah di tengah-tengah bangsa Yahudi.
Orang-orang Farisi berpendapat bahwa bersumpah demi benda-benda kudus yang mereka anggap lebih rendah nilainya seperti bangunan Bait Suci, mezbah atau surga merupakan sumpah yang tidak terlalu mengikat (tidak terikat untuk menepati sumpah tersebut) dibandingkan dengan sumpah demi benda-benda kudus yang mereka anggap lebih tinggi harga/nilainya seperti peralatan emas di Bait Suci, persembahan di atas mezbah atau tahta Allah yang wajib di tepati (ay.17, 19). Yesus mencela pendapat orang-orang Farisi tersebut. Mereka gagal memahami hal bersumpah. Bagi Yesus setiap sumpah atau janji demi benda apa pun juga tetap bersifat ‘mengikat’ dan karena itu harus di penuhi. Sebab setiap orang yang bersumpah berarti ia bersumpah di hadapan Allah. Setiap sumpah yang diucapkan berarti menempatkan Allah di atas segala perkataan yang diucapkan dan wajib melakukan apa yang diucapkan (ay.20-22).
Sebuah nasihat yang mengingatkan kepada kta, bahwa segala sesuatu yang kita ucapkan, hendaklah kita lakukan dengan kesungguhan hati. Firman Tuhan ini juga sekaligus mengingatkan kita untuk tidak sembarangan memakai nama Tuhan dalam perkataan kita, agar kita tidak merendahkan kehadiran-Nya dalam kehidupan kita.
♪GB.156 : 3
Doa : (Ya Tuhan, pimpinlah setiap perkataanku, agar berguna untuk memuliakan Nama Mu)