Minggu II Prapaskah
Renungan Pagi, 26 Maret 2021
♪GB.227 : 1– Berdoa
Matius 23 : 27 – 28
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. (ay.28)
Dalam renungan pagi, kecaman Yesus kepada ahli Taurat dan orang-orang Farisi, menyoal indah di luar namun bobrok di dalamnya. Maka pada malam ini, kita mendengar kecaman yang lebih keras lagi. Yesus mengibaratkan kepribadian ahli Taurat dan orang Farisi, bagaikan kuburan. Perkataan Yesus tentang kuburan yang dilabur putih ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan orang Yahudi yang melabur (mengoles atau mengecet) putih kuburan di kota Yerusalem setiap tahun.
Hampir di setiap kuburan, tampak dari luar sangat asri, dipenuhi bunga-bunga kamboja yang semerbak harumnya, biasanya setiap kubur dipasang nisan, ada yang ditaruh foto, ada yang di keramik, ada yang dipenuhi rumput hias, bahkan ada yang dibangun seperti rumah tempat tinggal. Namun semegah dan seindah apapun sebuah kubur, di dalamnya hanyalah tanah, tulang belulang dan kotoran. Demkianlah Yesus menggambarkan ahli Taurat dan orang-orang Farisi, bahwa kehidupan mereka penuh dengan kemunafikan dan kedurjanaan. Mereka selalu tampil begitu menawan, ucapan mereka seperti orang yang berpengetahuan, sikap mereka bak maha guru. Semua tampak baik dan luar biasa. Namun dalam hati mereka tersimpan kesombongan dan keangkuhan; semangat mereka adalah menguasai dan menindas orang lain. Dari luar bersih dan indah tetapi didalamnya kotor dan cemar.
Kini, kala malam menyapa, kita pun diingatkan untuk mawas diri agar tidak menjadi ahli Taurat dan orang Farisi masa kini. Rajin beribadah, tekun membaca Alkitab, giat melayani dan bersaksi, namun perilaku hidup baik dalam keluarga, masyarakat maupun dalam bergereja, tidak mencerminkan Firman Tuhan. Renungkanlah, seberapa sering kita mengkhianati pasangan, orangtua atau anak kita? Seberapa banyak kita korupsi waktu dalam pendidikan dan pekerjaan? Sudah berapa banyak alasan yang kita buat untuk menolak pelayanan gereja dalam berbagai bentuknya? Segeralah mohon ampun dan kembali melakukan kebaikan, sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan.
♪GB. 227 : 2
Doa : (Ya Tuhan Yesus, jika hidup kami telah dipenuhi kemunafikan dan kedurjanaan, ampunilah kami. Tuntunlah kami kembali mengikut jalan dan kehendak-Mu)