Hari Minggu I Prapaskah
Renungan Malam, 28 Maret 2021
♪KJ.158 : 1,2 – Berdoa
Matius 22 : 15 – 22
Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada kaisar atau tidak? (ay.17)
Sebuah pertanyaan diajukan ketika seseorang ingin mendapat pengetahuan yang membantunya mendapatkan jawaban atas sebuah masalah. Pertanyaan bisa diajukan seorang suami kepada istri atau sebaliknya; oleh bapak atau ibu kepada anak-anak atau sebaliknya; oleh seorang guru kepada murid, agar sang guru mengetahui sejauh mana pelajaran dimengerti; seorang murid bertanya kepada guru agar memperoleh jawaban yang mencerahkan. Artinya, semua bentuk pertanyaan dalam kerangka mendapat jawaban yang bermanfaat. Hal ini tampak berbeda dengan pertanyaan yang diajukan murid-murid orang Farisi dan Herodian kepada Yesus (ay.15) yang sifatnya menjerat, karena didasarkan pada kebencian. Pertanyaan yang seharusnya memberi pencerahan berubah menjadi kejahatan ketika diajukan dengan itikad yang juga jahat. Sebaliknya, dalam sikap kritis pun jika pertanyaan diajukan bertumpu pada jalinan pikiran yang baik, hasilnya tentu juga baik.
Jawaban Yesus memberi pencerahan dan bermanfaat, mengurai kegun dahan para murid Farisi maupun Herodian yang selama ini tidak memiliki jalan keluar atas masalah membayar pajak kepada Kaisar. Keheranan mereka adalah bukti bahwa pertanyaan yang selama ini mengganggu telah terjawab dan jawaban Yesus menunjukkan bahwa memberi kepada Kaisar dan kepada Allah bukanlah sikap kompromi terhadap Kaisar, tetapi dilandasi sikap taat terhadap Allah. Artinya, bukan menyamaratakan sikap kepada Allah dan Kai sar, tetapi hendak menunjukkan bahwa sikap kepada Kaisar selalu didasari dengan sikap menunduk pada Allah. Olehnya itu, ketaatan pada Allah selalu muncul dalam tindakan yang mendatangkan sejahtera bagi sesama. Di sini, setiap pertanyaan hendaknya didasarkan pada hati yang baik, bukan pada rancangan kejahatan. Karena itu, setiap kita mengharapkan jawaban yang baik dan berbuahkan karya bagi sesama. Maju terus bersama Tuhan Yesus, sebab dalam persekutuan dengan-Nya jerih payah kita tidak sia-sia.
♪KJ.158 : 3,4
Doa : (Tuhan, teguhkan kami untuk senantiasa taat kepada-Mu yang diwujudkan dalam tindakan sejahtera bagi sesama)