Jumat Agung
Renungan Pagi, 2 April 2021
Perjamuan Kudus

♪KJ.170 : 1,2 – Berdoa

Matius 27 : 32 – 44
Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. (ay.42b)

Percaya pada Yesus yang tersalib memerlukan penyangkalan diri, sebab salib sebagai bentuk penghinaan adalah simbol keterpurukan. Salib tidak saja menjadi batu sandungan, tetapi juga lambang kebodohan, sebab bagaimana mungkin keselamatan bisa terwujud di salib? Pertanyaan menggugat ini tidak saja hadir waktu itu, tetapi sekarang pun sering muncul. Salib meruntuhkan dominasi berpikir bahwa keselamatan terwujud sebagai amal ibadah manusia, dan juga menundukkan gagasan keselamatan yang berpusat pada usaha manusia. Percaya pada Yesus yang tersalib memunculkan gaya hidup persekutuan yang tangguh, karena bertumpu pada kepastian Yesus menjalani dan menundukkan kuasa salib serta maut. Karena itu, menjadi pengikut Yesus, tidak membuat kita hanya memandang salib, tetapi juga memandang kemenangan Yesus atas salib. Mera gukan karya Yesus disalib, akan juga meragukan karya keselamatan-Nya melalui kebangkitan-Nya.

Kini manusia berpikir, usaha dan kerja keras menjadikannya, layak menerima hasil yang baik. Dengan mengumpulkan semua potensi diri menjalani hidup, maka keadaan yang baik sungguh sebuah kewajaran. Pola pikir ini ternyata tidak berlaku pada peristiwa salib, sebab di saliblah terwujud anugerah yang cuma-cuma (Rm.3:23-24). Percaya pada peristiwa salib tidaklah berarti bahwa yang cuma-cuma /gratis berharga murah, tetapi sebaliknya sebagai kasih karunia yang mahal. Percaya pada Yesus yang disalibkan bukanlah sebuah kehinaan yang merendah kan martabat murid-Nya, tetapi menjadi kekuatan untuk terus melangsungkan kehidupan yang berarti, sebab Yesus selalu berpihak pada kehidupan.

Jadi, jika manusia bekerja keras dan berusaha menjalani kehidupan ini dengan baik, merupakan jawaban manusia atas karya keselamatan melalui Yesus yang tersalib. Jadi salib bukanlah sebuah kehinaan, tetapi sebuah kemenangan yang berpengaruh pada setiap orang percaya bahwa kita sungguh ditebus dengan harga yang mahal. Maju terus bersama Tuhan Yesus, sebab dalam persekutuan dengan Nya jerih lelah kita tidak sia-sia.

♪KJ.170 : 3,4

Doa : (Tuhan ajarlah kami untuk percaya kepada-Mu dalam keadaan apa pun)