Sabtu Teduh
Renungan Pagi, 3 April 2021
♪KJ.186 : 1,3 – Berdoa
Matius 27 : 57 – 61
…lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru (ay.60)
Pada peristiwa penguburan selalu diusahakan dengan perlakuan yang baik, karena penghormatan kepada yang meninggal. Pe-nguburan bukanlah sekadar membawa jenazah ke kubur, tetapi se-bagai pengakuan bahwa setiap orang akan berakhir di tempat yang sama, kubur. Penguburan tidak saja diliputi duka, tetapi sekaligus diwarnai pengharapan, sebab bagi orang percaya sebagus atau se sederhana apa pun kubur dan cara menguburkannya selalu diling-kupi pemahaman yang sama bahwa kubur bukanlah tujuan akhir. Yusuf Arimatea yang juga murid-Nya (ay.57) memperlihatkan tin-dakan yang istimewa dengan kubur yang baru (ay.60). Artinya, ku-bur itu belum pernah dipergunakan, sehingga tindakan Yusuf dari Arimatea ini merupakan bentuk penghargaan seorang murid.
Yusuf Arimatea yang selama ini tidak berani tampil bersama Yesus, namun hadir pada waktu yang tepat untuk melayani penguburan Nya; murid yang bersembunyi karena takut pada orang Yahudi (Yoh.19: 38) memilki keberanian menghadap Pilatus. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak lagi dibatasi dan dikungkung oleh kuasa ketakutan;ia dibebaskan dari kuasa ketakutan. Kuasa ketakutan memang bisa mematikan semangat dan kreativitas, namun kuasa ketakutan tidak berkuasa atas kuasa penghormatan kepada Yesus. Kubur bisa saja menghadirkan kuasa ketakutan, tetapi kubur tidak bisa membatasi kuasa kehidupan.
Dari kisah ini kita bisa mendapat pengajaran penting bahwa da-lam menjalani kehidupan ini kuasa ketakutan bisa menenggelamkan potensi dan kreativitas, namun kuasa kehidupan mampu mengatasi-nya. Kubur tidak dapat membatasi Yesus yang menghadirkan kehi-dupan sama dengan ketakutan tidak boleh membatasi setiap murid menjalani hidup dengan pengharapan. Baik kubur maupun takut, ti-dak pernah bersifat kekal. Kehidupan di dalam Yesuslah yang bersi-fat kekal. Ia yang tidak dapat dibatasi oleh kubur adalah kepastian bagi kita bahwa kubur tidak pernah mampu membatasi kita dari per-jumpaan dengan kehidupan. Maju terus bersama Tuhan Yesus, se-bab dalam persekutuan dengan-Nya jerih lelah kita menjalani kehi-dupan tidak sia-sia.
♪KJ 186 : 5,6
Doa : (Terimakasih Tuhan untuk kepastian bahwa kubur dan ketakutan dikalahkan oleh kuasa kehidupan)