Minggu Paskah
Renungan Pagi, 7 April 2021

♪KJ.370 : 1.2 – Berdoa

Roma 5 : 1-5
Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita (ay.3b)

Bagaimana mungkin orang Kristen bermegah dalam kesengsa-raan? Istilah kesengsaraan sudah jelas sekali ada kesulitan atau kesusahan hidup. Ada yang mengatakan bahwa kesengsaraan dengan sendirinya menunjuk kepada bermacam-macam cobaan yang menekan seseorang. Ada semacam tekanan batiniah maupun jasmaniah, seperti kebutuhan keuangan, penyakit dan aniaya, atau hal-hal lain yang tidak menguntungkan kehidupan seseorang.

Nampaknya rasul Paulus mau menghubungkan makna kesengsaraan dengan kasih karunia Tuhan yang memungkinkan orang percaya selalu ingin mencari Dia meskipun dalam kesulitan hidup. Karena keseng-saraan tidak selamanya akan membawa orang kepada keputusasaan. Kesengsaraan pada akhirnya merupakan suatu berkat tersendiri.

Kasih karunia Allah memberikan kita jalan untuk melewati persoalan-persoalan hidup kepada suatu pengharapan yang ada. Pengharapan itu selalu ada dan hadir dalam diri orang percaya sekalipun mengalami kesulitan dan sengsara. Masing masing kita dapat menilai sendiri berat ataupun ringan setiap kesulitan hidup yang dialami. Sebab masing-masing pribadi mengalami pergumulan yang sudah tentu berbeda dengan orang lain. Kita butuh kejujuran untuk mengatakan kepada Tuhan dan diri sendiri, seberapa berat dan dalam kesulitan yang dihadapi. Ada orang sampai menyangkal Tuhan karena penderitaan yang mereka alami. Ada orang sampai mau membunuh diri karena menderita.

Kita belajar dari banyak orang yang menjadi korban karena penderi-taan dan kesengsaraan. Orang Kristen yang dewasa harus memahami bahwa keselamatan yang diperoleh dari Tuhan adalah berkat utama yang harus diakui dan disyukuri. Tuhan tentu tahu seberapa berat dan dalam penderitaan yang kita alami. Pada segi lain kita tahu bahwa Tuhan juga akan mencurahkan Roh Kudus untuk menghibur saat dalam penco-baan dan penderitaan (bd. Yohanes 14:16,17). Benar juga dikatakan oleh rasul Paulus, bahwa kesengsaraan menumbuhkan ketekunan, ketekun-an menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Sudah berapa banyak penderitaan yang Paulus alami, tapi dia malah bermegah di dalam penderitaan itu (bd.2 Korintus 12:10). Ia katakan hal ini karena Kristus saja yang menjadi tumpuan harapan hidupnya. Dalam dunia yang penuh dengan cobaan dan sengsara, Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa hanya dalam kasih karunia Yesus Kristus kita hidup.

♪KJ.370 : 3

Doa : (Tuhan Yesus, mohon berikan kami kemampuan untuk mengatasi macam macam kesengsaraan yang dihadapi dalam hidup ini)