Hari Minggu II Ses. Paskah
Renungan Malam, 11 April 2021
♪KJ.378 : 1 – Berdoa
Mazmur 107 : 10 – 16
sebab dipecahkan-Nya pintu-pintu tembaga, dan dihancurkan-Nya palang-palang pintu besi. (ay. 16)
Yang dialami bangsa ini dari tanggal 9 November 2020 sampai 30 Desember 2020 adalah puncak dari suatu proses panjang yang sangat melelahkan. Proses ini sudah dimulai puluhan tahun sebelumnya ketika ada ada satu organisasi massa atas nama agama melakukan tindakan-tindakan yang sangat meresahkan banyak orang. Tindakan-tindakan organisasi tersebut sangat bertentangan dengan filosofi kehidupan bangsa ini yang menghargai keragaman agama. Hampir selama 20 tahun bangsa ini dipertontonkan dengan tindakan-tindakan kekerasan tanpa hambatan yang serius dari pemerintah sehingga tindakan-tindakan tersebut terasa sebagai satu kebenaran.
Pemazmur ini mengatakan bahwa ucapan syukur yang harus diucapkan terjadi karena sekali Tuhan bertindak, maka tindakan-Nya menunjuk kepada pokok persoalan yang dihadapi. Pintu-pintu tembaga dan palang besi adalah kunci utama keamanan suatu kota benteng. Aman tidaknya warga kota benteng sangat ditentukan oleh kuat tidaknya pintu kota itu. Ungkapan pemazmur dipecahkannya pintu tembaga dan palang besi menunjuk kepada kunci masalahnya. Karena itu mereka patut bersyukur karena jawaban Tuhan atas kekhawatiran mereka menghancurkan simpul terpenting dari masalah yang mereka hadapi. Tuhan mengatasi persoalan mereka tepat di inti persoalan.
Memang bekerja atau berjalan bersama Tuhan bukanlah suatu pengalaman seperti halnya kita menonton pertunjukan sulap. Pemecahan atas permasalahan terjadi secara cepat seolah mujizat. Tuhan butuh waktu untuk menyelesaikan persoalan langsung pada saat yang tepat dan cara yang tepat. Sekali dipecahkan selesai untuk seterusnya. Itu cara Tuhan, bukan cara pesulap. Tugas manusia adalah sabar dan menunggu waktu Tuhan. Mungkin sekali lama seolah tanpa kepastian, tetapi begitulah cara Tuhan mendidik manusia.
♪KJ.378 : 6 ☝Doa : (Ajar kami untuk bersabar menantikan pemecahan sejati dari Tuhan atas persoalan kami, ya Tuhan)