MInggu II Ses. Paskah
Renungan Malam, 14 April 2021

♪KJ.392 : 1 – Berdoa

Mazmur 126 : 1-6
TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini (ay.2c)

Seorang anak yang tumbuh besar di desa setelah kematian ayahnya, bergumul dengan kehidupannya yang berkekurangan. Rumah sewaannya bersama ibunya sangat sederhana, bahkan jamban pun tak ada sehingga harus menggunakan jamban alami. Hidupnya didukung oleh ibunya yang harus menghidupi lima orang anak hanya berbekalkan kemampuan menerima pesanan makanan, kue dan jahitan. Berkeluh kesahlah ia pada kakaknya, “Sampai kapan hidup akan begini?” Jawab kakaknya “Kalau mau berubah, harus belajar dengan baik supaya terbuka kesempatan mendapat hidup yang baik.” Jawaban itu terngiang-ngiang selalu. Itu hanyalah satu mujizat.

Bangsa Yahudi yang ditawan oleh Babelonia Baru selama 50 tahun hampir telah kehilangan perspektif sebagai umat Tuhan dan kehilangan pengharapan untuk bisa dibebaskan. Dalam situasi keputusasaan itu, kehidupan mereka sebagai umat Tuhan terasa hilang. Mereka telah kawin mawin dengan wanita wanita yang bukan umat Tuhan dan menjalani kehidupan dengan budaya Babelonia yang semakin kental. Dalam situasi seperti itu, mereka hanya bisa meratapi kehidupan mereka sambil mengingat perbuatan besar Tuhan mereka di masa lalu. Situasi berubah ketika Persia berhasil mengalahkan Babelonia dan mengirim pulang bangsa Yahudi kembali ke Yerusalem. Itu adalah satu mujizat.

Anak yang berkeluhkesah pada kakaknya mendapatkan dirinya hampir 35 tahun kemudian bisa menggunakan jamban di gedung parlemen Negara yang pernah menjadi kekaisaran besar menguasai sebagai besar wilayah di dunia dalam era modern. Itu terjadi karena pendidikannya yang membuatnya tiba di tempat itu. Pengalaman bangsa Yahudi itu selalu bisa saja terjadi pada setiap orang yang bersandar penuh kepada Tuhan. Mujizat selalu bisa terjadi bagi yang percaya.

♪KJ.392 : 2

Doa : (Ajari kami untuk tidak berputus asa, karena Tuhan bisa melakukan perkara perkara besar)