MInggu II Ses. Paskah
Renungan Malam, 16 April 2021

♪KJ.436 : 1 – Berdoa

Mazmur 146 : 1 – 10
Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya. (ay.4)

“Masih enak jamanku kan?” Begitulah kira-kira arti kalimat yang sering dibaca di belakang kendaraan-kendaraan besar di jalan dengan gambar seorang pejabat yang dikenal baik bangsa ini. Kalimat itu mau menunjukkan kenyataan bahwa pada masa pejabat itu memimpin, kehidupan rakyat waktu itu lebih baik dibandingkan dengan masa sesudahnya. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan manusia turut menentukan baik tidaknya kehidupan sesamanya. Manusia memiliki peran dalam hal itu.

Sepintas kilas nampaknya seperti bertentangan dengan bunyi mazmur ini. Tidaklah salah kalau pemazmur menulisnya seperti itu karena itulah kenyataan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Ganti pemimpin ganti kebijakan. Kalau pemimpin baru sama dengan yang lama, itu baik karena kesejahteraan masih bisa terus berlanjut atau bahkan ditingkatkan. Tetapi kalau tidak, lenyaplah maksud-maksud dari pemimpin itu. Dalam kehidupan kerajaan, raja selalu menentukan baik tidaknya kehidupan rakyatnya. Ada raja yang baik, ada pula raja yang jahat. Lalu bagaimana jadinya kehidupan manusia?

Pemazmur mengatakan bahwa yang patut dipercayai adalah Tuhan saja, bukan raja. Sebenarnya kehidupan manusia yang dipimpin oleh manusia seperti raja, presiden, perdana menteri atau siapa saja, masalah itu tidak boleh terjadi kalau saja acuan kepemimpinan mereka adalah Tuhan sendiri. Manusia bisa berganti-ganti, akan tetapi perbuatannya harus mengacu pada Tuhan. Ketika itu terjadi, raja yang satu pergi, diganti yang lain, kehidupan yang baik akan selalu terjamin. Itulah maksud mazmur ini. Pemimpin yang percaya kepada Tuhan dan menjadikan kepercayaan itu sebagai sumber dari kepemimpinannya. Itu terjadi karena ketika pemimpin itu takut akan Tuhan, dan melakukan kehendak Tuhan, damai selalu yang terjadi.

♪KJ.407 : 2

Doa : (Ajari kami selalu untuk menjadikan Tuhan sebagai acuan pelaksanaan tanggungjawab kami, ya Tuhan)