Minggu III Ses. Paskah
Renungan Pagi, 20 April 2021
♪KJ.395 : 1,2 – Berdoa
Kisah Para Rasul 8:14 – 21
Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. (ay. 21)
Pelayanan Filipus di Samaria terdengar oleh para rasul di Yerusalem. Pemberitaan Injil tersebar jauh dari pusatnya di Yerusalem menembus wilayah para penyembah berhala. Filipus dengan kuasa Allah telah membawa banyak jiwa untuk menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Kesukaran dalam pemberitaan Injil membuahkan hasil yang menggembirakan. Filipus dengan pengetahuan teologi terbatas, setia untuk melayani nama Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh. Simon, si penyihir pun takluk dan menjadi pengikut Yesus Kristus.
Para rasul di Yerusalem membahas kekristenan di Samaria. Mereka merekomendasikan Petrus dan Yohanes datang ke Samaria guna mengetahui kebenarannya. Kedua rasul ini mendapati hal yang kurang, yaitu pemberian Roh Kudus. Mereka pun menumpangkan tangan, agar Roh Kudus tercurah bagi persekutuan orang percaya di Samaria. Tindakan Petrus dan Yohanes diamati Simon, mantan penyihir. Simon mencoba bertransaksi guna memperoleh kuasa yang dimiliki Petrus dan Yohanes. Pikirnya, uang dapat menjawab keinginannya. Permintaan Simon mendapat kritik pedas dari Petrus: “Hatimu tidak lurus di hadapan Allah dan uangmu tidak ada gunanya sama sekali!”. Petrus menjelaskan apa yang tidak diketahui Simon. Hati yang lurus adalah yang dibutuhkan dalam melayani pekerjaan Allah dengan tulus tanpa mencari keuntungan pribadi.
Manusia cenderung menganggap uang dapat menyelesaikan masalah dan mendapat yang diinginkan. Kadang dalam melayani pekerjaan Allah, uang menjadi persoalan klasik yang dibahas lebih banyak ketimbang jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan. Kita butuh kehadiran Roh Kudus, agar memiliki hati lurus untuk melayani Allah. Uang hanyalah alat dan tidak boleh dijadikan berhala dalam hidup kita. Berdoalah, agar Roh Kudus mengubah sikap hati kita menjadi lurus dalam melayani.
♪KJ.395 : 3,4
Doa : (Tolong tuntun kami, ya Roh Kudus untuk melayani dengan tulus, sehingga nama Tuhan Yesus dipermuliakan dan banyak orang merasakan sukacita dalam hidupnya)