Minggu III Ses. Paskah
Renungan Pagi, 21 April 2021

♪GB.40 : 1– Berdoa

Kisah Para Rasul 9 : 1-6
Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat” (ay. 6)

Kebencian terhadap para murid Tuhan Yesus masih terus berlangsung sampai hari ini. Mereka berusaha melakukan kekerasan untuk membatasi pekerjaan Tuhan. Mereka menuduh diakoni sosial atau pemberian bantuan kasih adalah penginjilan terselubung. Mereka menolak kebaikan hati orang orang Kristen. Mungkin mereka pikir itu dapat membelokkan hal keimanan yang selama ini dianut. Kekristenan menjadi momok yang menakutkan, sehingga beragam aturan dibuat mencegah aktivitas pelayanan gereja.

Saulus menjadi orang yang menggalang usaha membungkam kekristenan demi membela agama Yahudi. Surat dari Imam Besar Yerusalem diterimanya sebagai perintah resmi untuk menangkap orang-orang Kristen di Damsyik. Jarak Yerusalem ke Damsyik sekitar 205 KM tidak menghalangi rencana Paulus menangkapi pengikut Jalan Tuhan di sana. Rencana Saulus ternyata hanya rancangan manusia yang dapat digagalkan. Perjalanan Saulus dihentikan Tuhan Yesus. Saulus mendengar perkataan Tuhan yang membuatnya bertanya: “Siapakah Engkau Tuhan?” (ay. 5). Tuhan menjawab pertanyaan Saulus dan memerintahkannya untuk pergi ke dalam kota Damsyik. Tuhan punya rencana lanjutan bagi Saulus yang matanya seketika menjadi buta.

Kekerasan terhadap gereja Tuhan bisa jadi memilukan hati. Tidak boleh kekerasan dibalas kekerasan. Walau demikian, gereja tetap mengalami kemurahan Tuhan, sebab gereja adalah milik-Nya. Selalu ada rencana Tuhan dibalik aniaya yang dialami gereja. Gereja tidak akan hancur, jika setia dalam percaya dan kasih kepada-Nya. Membenci para penganiaya bukan tugas kita. Kita berdoa dan mengampuni mereka. Tuhan sendiri yang mengubah mereka bagi kemajuan gereja-Nya. Beberapa orang yang dulu membenci Yesus, diubah oleh kasih Tuhan. Bukankah seharusnya kita yang percaya semakin mengasihi Tuhan dan giat bersaksi dan melayani-Nya? Mari saling menguatkan untuk menghadirkan karya keselamatan Tuhan bagi saudara kita yang menderita dan ‘buta rohani’.

♪GB.40 : 2,3

Doa : (Tuhan, mohon ampuni kami jika berlaku jahat di tengah persekutuan dan tidak rendah hati untuk saling mengasihi dengan tulus)