Hari Minggu IV Ses. Paskah
Renungan Pagi, 2 Mei 2021
Hari Pendidikan Nasional

♪GB. 368 : 1, 2 – Berdoa

Hosea 1 : 1-9
Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.” (ay.2b)

Teks ini memuat suatu situasi yang khas bagi Hosea, karena TUHAN memintanya menjadi “alat peraga” mementaskan pesan-Nya yang hidup dalam dirinya. Masalahnya adalah “pentas” itu tidak dapat dikatakan nyaman, karena ia harus mengawini perempuan sundal dan memperanakkan anak-anak sundal sebagai gambaran Israel yang tidak setia. Hosea berperan sebagai “alat peraga”, agar pesan TUHAN yang hendak disampaikan pada umat Israel yang tidak setia itu dapat dimengerti dan membuat mereka sadar akan pelanggaran yang dilakukan. Marshall McLuhan mengungkapkan, bahwa media yang efektif bermuatan bermacam pesan (Mcluhan, Fiore, et.all., 2010). Dengan demikian, diharapkan apa yang ditampilkan oleh Hosea, dapat menciptakan kesadaran para penerima pesan yang saat itu nampaknya sudah mati rasa.

Di sisi lain, Hosea justru berjumpa dengan rahmat TUHAN melalui perjumpaannya dengan Gomer sebagai perempuan sundal, karena iringan janji keselamatan membingkai pesan TUHAN bagi keluarganya (bdk,ay.10-12). Kehendak TUHAN memang tak selamanya sesuai dengan “selera” maupun berpihak pada kemauan kita. Namun demikian, bukankah TUHAN mampu membalikkan pemahaman baku manusia, yang seringkali kaku?

TUHAN bisa memakai situasi yang tidak nyaman sebagai alat untuk menyatakan janji keselamatan-Nya. Oleh karena itu, jangan jadikan kenikmatan manusia sebagai standar kehadiran TUHAN. Dalam keadaan tidak nyaman sekalipun Ia ada. Gomer yang perempuan dan sundal ditolak serta dihina manusia. Namun demikian, ia dipulihkan TUHAN ketika melaluinya janji keselamatan tercurah. Ketaatan Hosea pun patut diapresiasi karena tidak hanya taat, dia juga tegar menghadapi cemoohan manusia. Kadang, demi memperoleh sanjungan manusia, kita menolak taat kepada TUHAN dalam hal tertentu. Dalam syukur perayaan Hari Pendidikan Nasional saat ini, tindakan profetik yang kita lakukan sesungguhnya memiliki dampak pengajaran bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Jadi, renungkanlah, tindakan profetik apakah yang sudah kita lakukan selama ini?

♪GB. 368 : 3

Doa : (Ya TUHAN, teguhkan kami untuk memahami bahwa dalam kondisi apa pun Engkau ada dan memakai kami menjadi alat memberitakan keagungan-Mu)