Minggu V Ses. Paskah
Renungan Malam, 4 Mei 2021

♪GB. 240 : 1 – Berdoa

Hosea 2 : 15 – 17
…pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku! (ay.15)

Sangat jarang terjadi ketika hubungan suami dan isteri terjalin kembali ketika mereka berpisah sekian lama. Apalagi hal itu disebabkan adanya “pihak ketiga” dalam kehidupan suami-isteri. Mengapa sulit bersatu kembali, karena sudah kehilangan rasa percaya di antara keduanya (suami dan isteri). Pihak ketiga mengakibatkan hubungan yang semula indah dan harmonis, akhirnya rusak, di mana masing-masing sudah kehilangan kepercayaan. Sekian lama hubungan Israel dengan Allahnya terputus. Berpalingnya umat Israel dari Allah mengakibatkan hilangnya hubungan yang harmomis tersebut.

Kini pemulihan itu pun terjadi, ketulusan kasih yang diperlihatkan Allah kepada umat Israel kini ditegaskan bahwa Allah tetap akan menjadi “suami” bagi umat Israel. Ketika Allah mengatakan demikian, hal ini memberi ketegasan bahwa kasih dan kesetiaan Allah tidak pernah berubah. Allah melakukan pemulihan dan kemudian reaksi dari umat Israel adalah mengakui bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah yang setia. Dalam bacaan kita dikatakan “…engkau akan memanggil Aku, suamiku…”

Peristiwa Paskah (kebangkitan Yesus Kristus) adalah bukti dari sebuah pengorbanan besar yang diperlihatkan Allah kepada manusia. Allah rela berkorban demi umat manusia, supaya umat kembali kepada Allah dan menyembah-Nya. Allah berkorban agar manusia mengakui akan KASIH DAN KESETIAAN Allah atas kehidupan umat Israel. Kata kiasan pada ayat 15 (engkau akan memanggil-Ku, suamiku) merupakan kiasan bahwa hubungan Israel dengan Allah telah pulih, atau dalam bahasa Indonesia: “rujuk kembali”. Karena itu tetaplah setia, karena Allah tidak pernah berubah. Ia tetap setiap mencintai dan mengasihi kita sebagai umat kepunyaan-Nya (kata kitab Hosea, “isteri).

♪GB. 240 : 2, 3

Doa : (Ya TUHAN, terpujilah Engkau, karena Engkau tidak pernah berubah, dan kasih-Mu tetap nyata dalam kehidupan ini)