Minggu V Ses. Paskah
Renungan Malam, 5 Mei 2021
♪GB. 242 : 1 – Berdoa
Hosea 3 : 1-5
Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim (ay.4)
Seperti biasanya saat kita memperhatikan kedua mempelai (suami dan isteri) mengucapkan janji untuk saling setia, memberikan ketegasan bahwa perkawinan itu adalah sebuah ikatan perjanjian untuk saling setia satu sama lain. Kesetiaan itu bukan sekadar sebuah kata-kata yang diucapkan, tetapi sebuah ikatan yang mengikat kedua belah pihak untuk dapat mewujudkan sebuah kehidupan yang harmonis dan saling mencintai. Pertanyaan bagaimana rasa-nya ketika dikhianati? Tentu jawaban akan sama bahwa semua tidak menghendaki hal itu, karena apabila itu terjadi, maka perkawinan itu sudah tidak terasa lagi keindahannya dalam sebuah cinta kasih suami dan isteri.
Israel sudah diperingati melalui nabi Hosea bahwa mereka sudah mengkhianati hubungan cinta kasih antara Israel dengan TUHAN. Umat Israel diam-diam sudah berpaling kepada allah lain. Mereka sudah menyembah para Baal. Allah kemudian menerima mereka apa adanya. Allah tetap menunjukkan kasih dan setia-Nya, sekalipun umat Israel sudah “berkhianat”. Perintah kali ini agak keras, yang di dalamnya memberikan gambaran kelakuan dan perbuatan jahat umat Israel. Namun demikian, Allah tetap menunjukkan kasih-Nya kepada Israel. Ia tetap menunggu dan mendengar keluhan dan teriakan umat Israel memanggil TUHAN.
Kebangkitan Kristus adalah kesempatan kita untuk menerima ta-waran TUHAN bahwa Ia tetap menunggu dan mendengar keluhan dan teriakan kita memohon pengasihan. Allah tidak pernah memperhitungkan apa yang telah kita lakukan di hadapan-Nya. Namun, Allah selalu menunjukkan kasih dan setia-Nya melalui Yesus Kristus (kematian dan kebangkitan-Nya), dan memanggil kita semua untuk merasakan Kasih-Nya.
Janganlah kita menolak atau mengeraskan hati. Biarlah kasih dan setia Allah mengarahkan kita untuk kembali menjalin hubungan yang indah dengan Allah.
♪GB. 242 : 2,3
Doa : (Kami bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena Engkau tidak menghukum kami karena kedegilan kami)