Minggu VI Ses. Paskah
Renungan Malam, 10 Mei 2021
♪KJ.436 : 1– Berdoa
1 Yohanes 3 : 9 – 10
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi (ay.9)
Dalam setiap sambutan perpisahan, apalagi ketika ada kematian, sangat saya sukai karena cerita-cerita positif dan kebaikan-kebaikan yang selalu disampaikan. Sehingga terasa sangat menyejukan dan menguatkan. Namun dalam keseharian hidup kadangkala cerita-cerita negatif lebih banyak kita dengarkan. Pertanyaannya, ‘Mengapa kita tidak lebih membiasakan diri untuk menceritakan cerita positif terhadap orang lain, apalagi saudara sekandung kita?’
Bacaaan kita saat ini mengingatkan kita sebagai anak-anak Allah, harus selalu berbuat benar karena kita berasal dari benih yang benar yaitu dari Allah. Memang, harus disadari kadang kala sisi kemanusiaan kita, egoisme dan egosentris mewarnai kehidupan kita. Tetapi kondisi ini tidak bisa terus kita biarkan karena tidak cocok dengan keberadaan kita sebagai anak-anak Allah. Kalau dalam hal berpakaian saja kita merasa tidak pas jika apa yang kita pakai tidak cocok dan langsung berusaha menggantinya, maka dalam kehidupan beriman pun kita harus berusaha untuk mencocokan keberadaan kita sebagai anak-anak Allah, karena benih kita berasal dari Allah. Jika kita masih hidup dalam berbuatan tidak benar, kita cocok dengan anak-anak Iblis; padahal kita bukan anak-anak Iblis. Penulis Surat Yohanes dalam bacaan ini menegaskan salah satu alat ukur hidup sebagai anak-anak Allah adalah mengasihi saudara.
Mari kita hidup sebagai anak-anak Allah, dengan selalu belajar melakukan kebaikan dalam hidup kita, khususnya kepada saudara kita sendiri. Ketika kita menyadari Allah selalu meman-carkan kebaikan dalam kehidupan kita maka kita pun sebagai anak-anak Allah mesti terus memancarkan kebaikan Allah. Salah satu wujudnya dengan selalu menyampaikan cerita-cerita positif yang membangun iman tentang sesama kita dan berhenti dengan cerita negatif.
♪KJ.436 : 2
Doa : (Dengan pertolongan-Mu kami mampu melakukan kebaikan bagi sesama)