Minggu Pentakosta
Renungan Malam, 27 Mei 2021
♪KJ. 229a : 1,2,3 – Berdoa
Kisah Para Rasul 4 : 1 – 4
Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam (ay.3)
Hidup yang rukun dan damai hanya dapat tercipta bila setiap orang memiliki kerendahan hati dan sungguh-sungguh mengupayakan relasi karib penuh hormat serta bertanggung jawab. Kesulitannya adalah selalu saja ada orang yang berorientasi pada diri dan kepentingannya sendiri. Orang egois ini sekalipun menyaksikan kesusahan dan derita sesamanya, selalu mengupa yakan keuntungan bagi diri sendiri. Di awal-awal pandemi misalnya, di saat kebutuhan masker sedang tinggi, sengaja menimbun masker agar bisa menda patkan keuntungan melalui penjualan masker dengan harga tinggi. Saat ini ketika semua negara sedang mengupayakan vaksin bagi warganya, ada juga upaya negara-negara kuat memborong ketersediaan vaksin. WHO bahkan memberi peringatan agar mempedulikan juga negara-negara yang kurang ber untung untuk mendapatkan vaksin.
Egoisme menjadi racun bagi solidaritas hidup bersama. Bahkan lebih mematikan dari virus corona. Egoisme membuat orang berani menghancurkan orang lain untuk mewujudkan keinginannya. Egoisme mematikan nurani dan kasih dalam diri manusia. Orang yang egoistik menjadikan sesama dan ciptaan lainnya sebagai alat kepentingannya. Keegoisan manusia telah menghasilkan perang, perpecahan, iri hati, bahkan pertikaian dalam keluarga juga bangsa bangsa. Kehancuran yang ditimbulkan oleh sifat egois manusia ini bahkan butuh waktu lama untuk pulih. Satu-satunya yang dapat menghancurkan egoisme adalah kesediaan tunduk pada kendali kasih Allah.
Malam ini kita merenungkan keegoisan para petinggi umat Yahudi di masa Petrus dan Yohanes, yang membuat mereka menutup diri dari kebenaran. Kesaksian Petrus dan Yohanes diterima sebagai ancaman bagi stabilitas mereka saat itu, sehingga menggunakan kekerasan untuk membungkam keduanya. Betapa keji orang-orang yang dikuasai oleh keegoisan diri. Mari memohon agar Roh Kudus memurnikan hati, pikiran dan jiwa kita sehingga diliputi kasih Allah semata. Dengan hikmat-Nya, kiranya setiap pribadi dituntun pada kesungguhan mengasihi dan mempedulikan sesama, serta melepaskan diri dari segala keegoisan. Biarlah setiap pribadi dipenuhi Roh Kudus sehingga menerima kebenaran Firman Tuhan dan menerangi kegelapan dunia ini dengan teladan yang membawa kehidupan. Allah Tritunggal merahmati kita.
♪KJ. 229a : 4,5,6
Doa : (Ya Roh Kudus, tolong kami agar tidak menjadi pribadi yang egois)