Minggu II Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 11 Juni 2021
♪GB.245 : 1 – Berdoa
Markus 6 : 30 – 34
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala (ay. 34)
Murid-murid yang diutus oleh Yesus sudah kembali dari perjalanan misi mereka. Kabar baik dan berita tentang Yesus makin tersebar ke banyak tempat sebagai dampak dari pengutusan tersebut. Akibatnya makin banyak orang yang datang untuk melihat dan mendengar pengajaran Yesus, Sang tokoh utama dalam pemberitaan para murid tersebut. Mereka semua kelelahan dan butuh istirahat, Yesus mengerti kebutuhan ini dan mengajak murid-murid-Nya untuk mencari tempat yang sepi dan beristirahat. Namun apalah daya orang banyak itu terus mengikuti kemanapun mereka pergi. Melihat hal ini, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan. Ia prihatin kepada mereka karena mereka seperti domba yang tak bergembala. Tidak ada pemimpin dan pembimbing yang mengarahkan mereka kepada kebenaran. Yesus tidak menyuruh mereka pergi karena Ia ingin beristirahat, Ia melepaskan kepentingan diri-Nya sendiri dan mulai mengajar mereka banyak hal.
Kasih-Nya yang besar kepada manusia, mendorong Yesus untuk terus melayani walau tubuh mereka lelah. Ia memberikan apa yang menjadi kebutuhan orang banyak itu, mereka haus dan lapar akan kebenaran Ilahi. Pengorbanan demi pengorbanan dilakukan oleh Yesus jauh sebelum pengorbanan-Nya di kayu salib. Di dalam pelayanan, tentu teladan Kristuslah yang perlu kita hidupi. Hati yang penuh belas kasihan melihat orang lain di dalam pergumulan dan penderitaan. Hati yang rela menanggalkan kepentingan diri dan mendahulukan kebutuhan orang lain. Memiliki hati yang penuh belas kasih seperti hati Yesuslah yang akan memampukan kita untuk iklas dan tulus dalam melayani, akan membuat hati kita peka untuk melihat kebutuhan orang lain dan mampu berempati di dalam pergumulan serta tetap taat kepada kehendak Allah di dalam pelayanan kita.
♪GB.245 : 2
Doa : (Mampukanlah kami selalu memiliki rasa empati ya Tuhan, di tengah dunia yang terkadang membuat kami tidak peduli)