Hari Minggu III Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 13 Juni 2021

♪KJ.424 : 1 – Berdoa

Yesaya 57 : 14 – 21
Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati (ay. 15b)

Mother Teresa atau Bunda Teresa adalah seorang biarawati katolik yang sangat gigih mendedikasikan diri dan pelayanannya bagi orang-orang miskin di Kalkuta, India. Ia menggunakan seluruh hidupnya secara total bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk mengasihi orang lain, mengasihi mereka yang terlupakan, tertolak, dan tidak dihiraukan. Ia ada bersama-sama dengan mereka yang miskin, sakit, terluka dan kelaparan. Dengan cinta kasih, ia menolong dan merawat mereka, agar memiliki semangat dan harapan hidup. Teresa pernah bertutur “dengan memandang mereka tidak berharga dan dengan membiarkan mereka tergeletak di jalanan, kita telah menyangkal martabat kemanusiaan mereka sebagai sungguh sepenuhnya anak-anak Allah”. Karya layan bunda Teresa memperlihatkan secara jelas bahwa ia telah meneladani keberpihakan Allah kepada mereka yang tertindas.

Allah senantiasa menyertai orang-orang yang remuk karena teraniaya dan tertindas (Bnd. Mzm 10:17-18). Ketertindasan itu menekan dan menyesakkan mereka, sehingga mereka tidak memiliki semangat untuk hidup. Di sinilah Allah hadir, menghidupkan kembali semangat dan daya hidup orang-orang yang tertindas dan rendah itu (ay.15). Allah sendiri yang menjadi sumber kekuatan, yang menopang dan mengangkat mereka dari keterpurukan (Mzm 113: 7). Keberpihakan Allah juga nyata melalui karya layan Yesus Kristus di dunia. Dia merangkul, menolong, menyembuhkan, menguatkan dan memberikan pengharapan mereka yang terpinggirkan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah meneladani-Nya dalam kehidupan? Atau kita lebih memilih berada di dalam ] menikmati berbagai fasilitas yang enak dibandingkan harus mengambil risiko berada bersama-sama dengan mereka yang teraniaya dan tertindas? Mari kita renungkan kembali panggilan iman kita. Panggilan iman kristen ialah menjadi sesama bagi mereka yang tak berdaya, tanpa pertolongan, dan kehilangan harapan.

♪KJ. 424 : 2

Doa : (Ya Tuhan, mampukanlah kami, untuk menjadi perpanjangan tangan-Mu yang membawa pengharapan bagi mereka yang tidak berdaya)