Minggu III Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 14 Juni 2021

♪GB.120 : 1– Berdoa

Yesaya 58 : 4 – 5
Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena (ay.4a)

Puasa dikenal sebagai ritual rohani yang terdapat di dalam berbagai agama dan kepercayaan. Dalam agama Yahudi sendiri, puasa dilakukan untuk berbagai hal, antara lain: menguatkan permintaan doa (2 Sam 12 :16); permohonan ketika orang Yahudi mengalami ancaman hidup (Ester 4 :16); mengaku dosa dan memohon pertolongan Tuhan (Hak 20 : 26-27). Penghayatan puasa sendiri ialah merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan menahan diri, berpantang diri atau menguasa diri dari hawa nafsu.

Ironisnya, ritual puasa di dalam pembacaan ini tidak dijalankan dalam penghayatan yang benar. Hal itu tampak dalam tindakan kekerasan yang terwujud pada saat pelaksanaan puasa. Perbantahan dan perkelahian terjadi di antara mereka yang sedang menjalankan puasa. Tentu hal ini bertolak belakang dari hakikat puasa untuk menahan diri dari hawa nafsu. Ritual puasa telah menjadi perlombaan dan persaingan rohani di antara mereka demi kepentingan diri sendiri agar memperoleh penghargaan dari Tuhan. Alih-alih hatinya diarahkan kepada Tuhan, tetapi kenyataannya mereka mudah tersinggung dan emosi. Walaupun simbol puasa ditampilkan secara lahiriah dengan menundukan kepala, membentangkan kain karung dan abu, tetapi hal itu merupakan upaya memanipulasi Tuhan. Dengan sangat tegas, Yesaya mengatakan bahwa ritual puasa yang menghasilkan kekerasan dianggap cacat dan tidak berkenan bagi Tuhan.

Puasa bukan saja hal ritual, tetapi secara aktual turut mengi-ngatkan kita untuk menghindarkan diri, dan berpantang diri dari berbagai aksi kekerasan seperti kekerasan dengan kata-kata, KDRT atau persekusi yang dapat melukai sesama. Berbagai aksi kekerasan adalah tindakan yang tidak menghormati Tuhan. Puasa yang sejati adalah mengupayakan hidup tanpa kekerasan demi terwujud kehidupan yang harmonis, penuh cinta kasih, dan berlimpah damai sejahtera Allah.

♪GB. 120 : 2 ☝ Doa : (Ya Tuhan, tuntun kami agar kami mempuasakan diri dari berbagai tindakan kekerasan yang dapat melukai sesama)