Minggu IV Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 22 Juni 2021
♪GB. 18 : 3 – Berdoa
Nehemia 3 : 31 – 32
Di sampingnya Malkia, seorang tukang emas, mengadakan perbaikan sampai pada rumah para budak di bait Allah dan para pedagang (ay.31)
Bermacam-macam anak di seluruh dunia. Ada yang sawo matang, dan putih kulitnya. Yang hitam atau kuning, rambutnya pun beda. Kalimat tersebut merupakan penggalan lirik lagu dari Kidung Ceria no 184. Yang menyampaikan bahwa kita diciptakan dengan perbedaan, hal ini menjadikan kita unik dan spesial. Tidak ada yang membantah bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan segala macam perbedaannya.
Tibalah pengerjaan tembok Yerusalem dan perbaikan-perbaikan di sekitarnya pada rumah budak dan pedagang. Budak dan pedagang seringkali dianggap sebagai kelompok kelas bawah dan tidak penting pada masa itu. Status sosial mereka sebagai kelompok marginal, yang bagi sebagian orang tidak perlu dipikirkan apalagi mendapat perhatian khusus. Tetapi justru dalam ayat 31 disebutkan, rumah tempat para budak di Bait Allah dan para pedagang diperbaiki. Bahkan para pedagang juga turut mengadakan perbaikan bersama tukang emas. Keberadaan para budak dan pedagang tidak diabaikan. Tempat tinggal mereka juga perlu diperhatikan sebagaimana yang lainnya dan sebagaimana layaknya.
Dalam dunia ini ada banyak perbedaan, entah beda suku, budaya, bahasa, warna kulit, hobby, pekerjaan, status sosial ekonomi, jabatan dan lainnya. Hal ini merupakan sesuatu yang lumrah, karena sejak awal Tuhan menciptakan keanekaragaman. Keanekaragaman men-jadikan hidup berwarna dan bervariasi. Tapi sayangnya, di dalam keseharian, entah disadari atau tidak, sering kali kita membedakan sesuatu demi kepentingan tertentu dan mengabaikan yang lain. Hidup dalam kebersamaan menerima perbedaan dan tidak mem-bedakan satu dengan yang lain demi kepentingan picik adalah yang Tuhan kehendaki. Sebagaimana dinyatakan dalam Kis.10:34-35, ”Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya”.
♪GB.18 : 4
Doa: (Allah, Sang Pencipta keragaman berikanlah kami hati yang bijak menerima keragaman satu dengan yang lain agar tercipta harmonisasi indah dalam dunia ini)