Minggu IV Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 23 Juni 2021

♪GB.252 : 1,3 – Berdoa

Nehemia 4 : 6
Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati (ay. 6)

‘Ya dengan segenap hatiku’. Itulah ikrar sekaligus komitmen pribadi yang diucapkan seorang anggota sidi menjadi pengikut Tuhan Yesus; atau ketika para presbiter dan pengurus pelayanan kategorial diteguhkan di hadapan Allah dan disaksikan jemaat. Ikrar pada momen yang sakral. Pemenuhan atas janji tersebut menuntut perhatian di semua kehidupan kita. Setiap saat. Di saat untung atau malang. Di saat senang, maupun susah. Di saat tenang, juga di saat tegang.

Nehemia dan orang Yahudi menanggapi hinaan dan cercaan masyarakat non-Yahudi yang tinggal di sekitar mereka dengan bekerja lebih giat. Mereka bekerja bersama dengan segenap hati. Mereka semula dipandang remeh, ternyata mampu mengerjakan pekerjaan yang luar biasa. Puing-puing tembok sekeliling kota Yerusalem yang hancur dan berserakan mampu dirikan kembali. Mereka bekerja bahu membahu membangun kembali kota suci mereka. Kondisi mengenaskan itu telah berlangsung lebih dari 150 tahun. Informasi itulah yang kemudian menggerakkan Nehemia meninggalkan semua kenyamanannya di istana Raja Artahsasta. Ia memimpin umat Yahudi yang sudah lebih dahulu tiba di Yerusalem.

Kehidupan orang beriman semestinya berbeda dengan orang yang hidup di luar iman. Perbedaannya terutama karena Allah hadir di dalam diri kita. Roh Kudus tinggal di dalam pusat kehidupan kita. Tubuh kita menjadi bait suci-Nya (1 Kor. 6:19-20). Roh Kudus terus menerus mengajarkan teladan Yesus dan pengajaran Yesus. Teladan Yesus terutama dalam penyangkalan diri-Nya dan ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa. Kasih dan pengorbanan-Nya kepada semua ciptaan menjadi motivasi utama yang membedakannya dengan semangat dan cita-cita yang muncul dari kepentingan diri. Komitmen kolektif seluruh umat percaya dengan sepenuh hatilah yang mampu menjalankan kehidupan beriman semacam itu.

♪GB. 252 : 4,5

Doa : (Roh Kudus tautkanlah hati kami agar tetap berpegang pada janji penyertaan-Mu di dalam setiap keadaan. Perteguh iman kami dalam menunaikan peran yang telah Engkau tentukan bagi kami. Satukan hati kami agar pekerjaan baik yang dari-Mu kami wujudkan bersama)