Minggu IV Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 24 Juni 2021

♪KJ.339 : 1,2 – Berdoa

Nehemia 4 : 10 – 14
Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka!” (ay.14a)

Slogan, “maju terus pantang mundur”, merupakan teriakan penyemangat para pejuang kemerdekaan melawan penjajah bangsa Indonesia. Ungkapan pengobar semangat itu kerap diperdengarkan oleh para pendukung atlit yang berlaga dalam pertandingan yang ketat. Ungkapan bernada serupa diperlukan anak kita agar mampu melewati pergumulan, melewati masa terberatnya, “Nak, jangan pernah menyerah, hadapi semuanya dengan hati yang teguh.”

Nehemia yang melihat kawan-kawan seperjuangannya terdis-motivasi akibat kelelahan dan mendengar kabar buruk, merasa perlu mengembalikan semangat dan tekad mereka. Para tetangga yang merasa terusik oleh kemajuan yang mereka capai, bermaksud menyerbu dan menggagalkan upaya pembangunan tembok Yeru-salem. Nehemia cepat tanggap. Ia mengatur kesiapan umat dan dengan cermat menganalisis setiap unsur permasalahannya. Apa yang disampaikannya kepada para pemimpin dan umat merupakan kesimpulan dari upayanya, “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang Mahabesar dan dahsyat ….”. Kata-kata bijaksana yang keluar dari mulutnya membangkitkan kembali iman mereka kepada Allah. Memulihkan semangat dan tekad menyelesaikan pekerjaannya.

Umat Allah yang dipanggil dan dipilih Allah, memiliki peran yang telah ditetapkan-Nya. Perintah dan kehendak Allah berada di dalam setiap peran tersebut, baik di rumah, gereja, pekerjaan, mau-pun bermasyarakat. Menjalani hidup yang berkenan kepada Allah bukanlah perkara mudah. Banyak hambatannya. Umat Allah perlu saling menguatkan, saling menasihati, dan saling membangun di dalam kasih Kristus.

Kesaksian atas penghayatan pengalaman iman pribadi pun dapat menjadi ungkapan yang berarti bagi pemulihan semangat dan tekad sesama saudara seiman. Kesimpulan yang Nehemia temukan, dapat menjadi kata-kata bijak yang mengalir dari kedalaman hati kita, “Jangan takut. Allah yang kita percayai, senantiasa setia dan mengasihi kita.” Inilah makna persekutuan.

♪KJ. 339 : 3,4

Doa : (Tolong kami ya Tuhan, untuk dapat menyatakan kehendak-Mu dalam setiap peran yang dijalani)