Minggu IV Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 24 Juni 2021
♪GB.50 : 1– Berdoa
Nehemia 4 : 7-9
Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana (ay. 8)
Tak pelak lagi pandemi Covid-19 sudah mengubah secara radikal beberapa kebiasaan dan perilaku kita. Penggunaan teknologi secara masif mengubah praktik dunia pendidikan, perdagangan, jasa bahkan peribadahan. Misalnya, bagaimana guru-murid melakukan proses pembelajaran, serta pendeta dan warga jemaatnya menjalankan kegiatan peribadahan dan pelayanannya, telah menerapkan corak, gaya, dan pendekatan berbeda. Ada yang sudah berselancar di atas perubahan. Ada yang masih dalam tahap beradaptasi. Namun ada pula yang tetap resisten. Tidak bergeming. Tidak mau berubah. Bahkan menentang perubahan tersebut.
Nehemia bersama-sama dengan orang-orang Yahudi kembali tembok kota Yerusalem (434 sM) yang telah diruntuhkan Nebukadnezar (586 sM), mendapatkan penentangan dari Tobia (orang Amon) dan Sanbalat (orang Horon) beserta orang-orang Samaria. Mereka berdua merupakan pejabat Kerajaan Persia yang ditempatkan di Samaria. Saat proyek pembangunan mengalami kemajuan besar, mereka bersekongkol dengan orang-orang Arab, Amon, dan Asdod untuk menggagalkannya. Mereka kecele. Mereka tadinya menganggap sepele dan menghina upaya orang-orang Yahudi menjadi terkejut. Perkiraan mereka, tembok yang sudah terbengkalai 152 tahun tidak mungkin berdiri kembali, meleset jauh. Mereka berupaya mengga galkannya. Kali ini dengan kekuatan pasukan koalisi. Menghadapi isu penyerbuan tersebut, Nehemia mengajak umat berdoa. Siang dan malam mereka berjaga-jaga sebagai langkah antisipatif atas sikap dari para penentangnya.
Allah menghendaki umat-Nya berubah (Rm.12:1-2) secara ra-dikal. Caranya dengan mempersembahkan tubuh, atau totalitas realitas psikologi kita, sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah. Itulah ibadah sejati. Upaya ini pasti menda-patkan hambatan, baik dari luar maupun dari dalam diri kita. Berdoa dan berjaga-jaga merupakan langkah antisipatif dan konkrit yang perlu kita lakukan. Siang dan malam.
♪GB.50 : 2
Doa : (Roh Kudus karuniakanlah sikap takut dan gentar bukan kepada musuh-musuh alami kami, tetapi kepada Bapa yang telah mengaruniakan keselamatan di dalam Kristus Yesus)