Hari Minggu V Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 3 Juli 2021

♪GB.61 : 1,2 – Berdoa

2 Korintus 12 : 16 – 21
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku tidak mendapati kamu seperti yang kuinginkan (ay.20)

Setelah mengungkapkan isi hatinya atas perlakuan jemaat di kota Korintus maka di bagian ini ia memberi penjelasan tentang perjalanan pelayanannya bersama dengan rekan sekerjanya. Penjelasan ini penting baginya dan perlu diketahui oleh orang-orang Korintus khususnya untuk mereka yang menggugat pelayanannya bersama rekan-rekan sekerjanya. Dengan tegas Paulus menyatakan bahwa dalam melayani ia tidak pernah mencari keuntungan bagi dirinya demikian juga bagi rekan-rekannya. Tujuan utama pelayanan mereka adalah melayani jemaat di kota Korintus dengan tulus dan sepenuh hati guna membangun iman jemaat. Paulus juga menyatakan kekuatiran-nya akan terjadi perpecahan di jemaat yang dipicu oleh pola hidup yang dikuasai oleh keinginan daging yaitu : iri hati, amarah, ego diri dan lain sebagainya. Paulus kecewa karena apa yang menjadi harapannya tidak sesuai dengan kenyataan (ay.20 21).

Itulah kondisi yang ada. Selain itu Paulus mendapati bahwa masih ada jemaat yang belum bertobat, mereka hidup menikmati kenikmatan dunia yang ditawarkan dalam kehidupan kota Korintus. Hal tersebut membuat Paulus mengungkapkannya sebagai bentuk curahan hati yang ia ungkapkan tanpa basa-basi kepada jemaat di Korintus, agar jemaat mengetahui apa yang menjadi keresahan dan kekuatiran Paulus terhadap mereka sebelum ia datang menemui mereka kembali.

Dari surat Paulus ini kita belajar untuk mengatakan apa adanya dan apa yang harus dikatakan sebagai bentuk pengajaran kepada umat Tuhan, walaupun terkadang apa yang diungkapkan ini tidak disambut baik oleh jemaat yang dilayani atau orang-orang yang hidup seperti jemaat yang disapa oleh Paulus dalam suratnya ini. Katakan yang sebenarnya jika itu bertujuan untuk mendidik (bukan untuk menghakimi ya) orang lain agar hidupnya berubah dan berbuah bagi sesama!

♪GB.61 : 3,4

Doa : (Tuhan Yesus tuntun kami, agar dalam kehidupan ini kami satu dan bisa hidup saling menghormati dan saling mengasihi)