Hari Minggu V Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 4 Juli 2021
Perjamuan Kudus
♪KJ.351 : 1 – Berdoa
Matius 5:17 – 20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar…, sesungguhnya kamu tidak akan masuk
“Saya mau taat melakukan dalam Firman Tuhan, supaya selamat!” Pernyataan tersebut mungkin pernah kita dengar. Bahkan kita sendiri mungkin pernah mengucapkannya. Menjadi perenungan: “Apakah pernyataan itu benar, jika dilihat dari sisi teologi Pemahaman Iman Kristen tentang Keselamatan?” Jawabannya jelas, bahwa pernya-taan di atas bertentangan dengan Pemahaman Iman Kristen. Keselamatan dalam iman Kristen diperoleh karena anugerah dari Allah dan bukan hasil perbuatan baik seseorang.
Pemahaman tentang melakukan Firman Tuhan supaya diselamatkan, tidak jauh berbeda dengan yang dipahami oleh orang-orang Farisi. Orang-orang Yahudi pada umumnya juga memahami bahwa mereka diselamatkan karena melakukan Hukum Taurat. Pemahaman yang salah inilah yang mau diluruskan oleh Tuhan Yesus kepada mereka. Bagi Tuhan Yesus, Hukum Taurat adalah panduan moral bagi mereka yang sudah diselamatkan. Artinya, ketika orang percaya atau pengikut Yesus melakukan Hukum Taurat, itu bukan supaya dirinya memperoleh Keselamatan, tetapi sebagai rasa syukur atas Karya Keselamatan yang sudah diterimanya.
Karena itulah, dalam ayat 17 Tuhan Yesus menegaskan, bahwa kedatangan Nya bukan untuk meniadakan Hukum Taurat melainkan menggenapinya. Jadi kedatangan Yesus Kristus berfungsi untuk menjelaskan arti hukum-hukum Tuhan yang terkandung di dalam Hukum Taurat secara penuh. Yesus Kritus mau mengajak setiap orang percaya untuk memahami, bahwa inti Hukum Taurat adalah kasih yang murni terhadap Tuhan dan sesama. Itulah inti seluruh Hukum Taurat yang diberikan oleh Tuhan kepada umat. Wujud umat mengasihi Tuhan harus dibuktikan melalui ketaatan melakukan perintah-Nya. Misalnya, mengasihi saudara yang dilihatnya.
Hari ini, kita diingatkan bahwa setiap orang percaya harus dapat menjalankan segala Hukum Tuhan secara benar dengan didasarkan kasih kepada-Nya. Menjadi perenungan: “Sudahkah kita mengasihi Tuhan melalui ketaatan melakukan perintah-Nya?”
♪KJ.351 : 2,3
Doa : (Mohon berikan kami kemampuan untuk mengasihi-Mu, ya Tuhan melalui ketaatan melakukan perintah-Mu)