10

Minggu VI Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 10 Juli 2021

♪KJ.6 : 1,2 – Berdoa

Matius 7 : 6
Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi (ay.6)

Mark Zuckerberg seorang pendiri Facebook berkata, “Memiliki dua identitas untuk diri sendiri adalah contoh kurangnya integritas”. Pernyataan ini hendak mengatakan, bahwa orang yang memiliki integritas adalah mereka yang berani konsisten untuk berdiri atau berpijak di satu tempat dalam situasi apapun. Begitu juga dengan kehidupan orang percaya sebagai pengikut Tuhan Yesus. Kehidupan setiap orang percaya harus senantiasa menunjukkan sebuah integritas Kristiani; yaitu kekonsistenan untuk tetap hidup dan berjalan di jalan Tuhan Yesus.

Setiap orang percaya harus memahami, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang kudus. Jadi setiap orang yang mau mengikut Tuhan Yesus, harus senantiasa hidup dalam kekudusan. Artinya, tidak ada lagi tawar menawar untuk sesekali hidup dalam hal duniawi. Ini sebagaimana yang Tuhan Yesus ungkapkan, “Jangan memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan melemparkan mutiara kepada babi

Pernyataan Tuhan Yesus itu mau menjelaskan, bahwa barang yang kudus (mutiara) merupakan sesuatu yang sangat bernilai tinggi. Jadi pasti diletakkan di tempat yang penting, agar tidak hilang atau pun kotor. Sedangkan anjing dan babi merupakan gambaran hewan yang suka kembali memakan muntahnya atau pun ke kubangan yang kotor. Itu menjadi simbol dari watak manusia yang dikuasai oleh kedagingan (hawa nafsu duniawi), sehingga selalu tertarik untuk kembali melakukan dosa. Karena itu tidak mungkin barang yang kudus, yang diibaratkan dengan mutiara yang berharga, disatukan bersama anjing atau pun babi. Sebab jika disatukan pasti barang yang kudus (mutiara) itu akan tercampur kotoran dan disia-siakan.

Orang percaya harus hidup dalam kekudusan, sebab Tuhan itu kudus. Ia harus menjauhkan diri dari hal yang tidak kudus. Karena itu setiap orang percaya harus memiliki integritas hidup Kristiani. Caranya: 1)Memohon bimbingan Roh Kudus; 2) Memegang teguh Firman Tuhan sebagai dasar moral dan prinsip kehidupan; 3) Rajin beribadah; 4) Waspada terhadap pergaulan yang menyesatkan!

♪KJ.7 : 1,4

Doa : (Bapa, mohon ajarkan kami menjadi pribadi yang konsisten hidup dalam kekudusan)