Minggu VI Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 10 Juli 2021
♪GB.24 : 1,2 – Berdoa
Matius 7 : 1-5
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi (ay.1)
Zayn Malik seorang penyanyi dari Inggris berkata, “Sebelum kamu menghakimi orang lain, hakimilah dirimu sendiri”. Pernyataan ini secara tidak langsung hendak menunjukkan realita, bahwa manusia mudah sekali menghakimi orang lain tanpa belajar untuk melihat terlebih dahulu ke dalam kehidupannya sendiri. Realita ini jugalah yang menjadi sebuah teguran keras dari Tuhan Yesus di dalam pengajaran-Nya.
Menghakimi menjadi sesuatu yang sangat penting diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada setiap orang percaya. Hal ini dikarenakan konteks kehidupan orang-orang Yahudi, yang saat itu melakukan hukum Taurat merasa diri paling benar, sehingga mereka mudah menilai dan menghakimi saudara sebangsa di sekitarnya, bahkan bangsa lain non Yahudi sebagai pribadi yang tidak benar. Tuhan Yesus mengawali perikop ini dengan pernyataan tegas “Jangan Menghakimi”. Pernyataan ini hendak mengingatkan, bahwa manusia tidak berhak untuk menghakimi. Karena tidak ada satupun manusia yang sempurna. Semua manusia tidak luput dari ketidaksempurnaan. Hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus, bahwa jika mau mengeluarkan selumbar dari mata orang lain, maka keluarkan dahulu balok dari mata kita! (ayat.5).
Hari ini Firman Tuhan menegur kita untuk : 1) Jangan menghakimi, karena penghakiman adalah hak Tuhan Sang Maha Sempurna; 2) Tugas orang percaya bukan menghakimi, tetapi melengkapi ketidaksempurnaan dari orang orang yang ada di sekitarnya, karena tidak ada satupun manusia yang sempurna.
Saudaraku, Tuhan Yesus rindu melihat setiap orang percaya mampu hidup berdampingan dengan sesama dan saling melengkapi dalam kasih yang membangun serta menguatkan. Caranya: a) Ingat dan sadarilah tidak ada manusia yang sempurna dan bisa hidup seorang diri; semuanya saling membutuhkan sesamanya; b) Jadikan kasih Tuhan Yesus sebagai pusat dan teladan perilaku hidup; c) Ingat dan sadarilah, bahwa tugas hidup orang percaya adalah meneruskan cinta kasih Tuhan Yesus kepada semua orang. Jika tiga cara di atas dilakukan, maka hidup berdampingan dan saling menguatkan serta membangun dengan sesama bukanlah hal yang sulit.
♪GB.27 : 1,4
Doa : (Tuhan, tolong mampukan kami untuk tidak menghakimi sesama)