Minggu VII Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 13 Juli 2021
♪GB.62 : 1 – Berdoa
Matius 11:20 – 24
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya (ay. 20)
Di sebuah kampung, seorang anak muda sering mempermainkan dan membuat jengkel penduduk kampung. Suatu ketika si pemuda berteriak bahwa kampungnya dimasuki seekor ular besar. Penduduk berbondong-bondong mencarinya, ternyata ular itu adalah pohon kelapa yang telah ditebang dan ditutupi alang-alang. Pada kesempatan lain, saat sendirian di rumah, ia melihat seekor harimau yang mengendap di belakang rumahnya. Ia berteriak, “Harimau…harimau….” Namun, penduduk kampung tidak menghiraukan teriakannya, sehingga ia sangat ketakutan. Kebiasaan ini telah merugikan dirinya.
Rupanya Tuhan Yesus mengecam penduduk Khorezim, Betsaida dan Kapernaum karena tidak mau bertobat, padahal pengajaran dan mujizat mujizat-Nya mereka alami di sana. Andaikata pekerjaan dan mujizat Yesus berlangsung di Tirus, Sidon dan Sodom, maka penduduk tiga kota ini akan bertobat. Alasan penduduk Khorezim, Betsaida dan Kapernaum tidak mau bertobat dan menjadi pengikut Yesus adalah kekerasan hati mereka. Kekerasan hati yang tidak mau terbuka menerima ajaran Yesus disebabkan oleh keyakinan bahwa ajaran Yudaisme mereka sudah benar dan final, tidak dapat diubah lagi. Kecaman Tuhan Yesus adalah kerugian bagi penduduk tiga kota itu.
Seringkali oknum-oknum orang percaya dalam gereja merasa diri telah membuka hati menerima ajaran Tuhan Yesus secara utuh, padahal kenyataannya tidak demikian. Misalnya, ketika ada perselisihan dan perpecahan dalam gereja. Ada saja yang menyalahkan orang / pihak lain, bahkan situasi dan kondisi. Siapa yang tetap bertahan pada pendiriannya (katanya prinsip) untuk menyelesaikan masalah dengan membagi gereja atau persekutuan orang percaya adalah jelas pemecah belah dan tidak mau sadar dan bertobat bahwa ia telah menyimpang dari ajaran Tuhan Yesus yang menginginkan persekutuan yang harmonis. Penduduk Khorezim, Betsaida dan Kapernaum adalah contoh buruk untuk tidak diikuti. Mari membuka hati untuk ajaran dan teguran Tuhan Yesus agar kehidupan dan damai sejahtera-Nya selalu bersama kita.
♪GB.62 : 4
Doa : (Ya Tuhan Yesus Kristus, berikan kami kekuatan untuk dapat hidup dalam ketaatan pada kehendak-Mu)