Minggu VII Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 15 Juli 2021
HUT Ke-71 Pelkat GP GPIB
♪KJ.250a : 1,2 – Berdoa
Matius 13:24 – 30 “
…Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya… (ay.27-28)
Sebisa mungkin orang berusaha menghindari atau menghilangkan segala gangguan yang akan dihadapi dalam mencapai cita-cita atau tujuan hidup. Hal hal yang mengganggu itu bukan hanya akan memperlambat proses untuk mencapai tujuan, melainkan juga dapat berdampak pada hasil yang akan diperoleh baik kuantitas maupun kualitasnya.
Sabda Bina Umat hari Rabu kemarin berbicara tentang seorang penabur yang menabur benih dengan lincah walau mendapat tantangan dan hambatan. Alhasil, ada benih-benih yang jangankan berbuah, bertumbuh saja pun tidak. Dalam bacaan sekarang, penabur benih (Anak Manusia) menaburkan benih yang baik di ladangnya, tetapi ada penabur lain (iblis) yang menabur ilalang di ladang tersebut. Tantangan si penabur terlihat jelas dan hambatan pertumbuhan gandum juga semakin nyata. Kedua benih itu bertumbuh dan berbuah bersama di ladang yang sama. Walaupun ilalang mengganggu gan dum, tetapi sangat berisiko jikalau ilalang dicabut. Makna perumpamaan ini adalah kehadiran Kerajaan Sorga di bumi sulit dikenali orang, karena munculnya banyak hal yang tidak sesuai dengan Kerajaan Sorga.
Perumpamaan ini bertujuan agar kita tidak mengharapkan suatu dunia yang suci dan bersih, karena di dalam dunia ini telah bercampur orang-orang yang baik dan benar (gandum) dan orang-orang yang tidak baik dan tidak benar (ilalang). Rupanya gereja pun tidak terbebas dari pengaruh ilalang, sehingga kehadirannya dapat dirasakan merugikan pihak-pihak lain. Bahkan, dalam hidup persekutuan bulir-bulir ilalang lebih terasa, seperti para pelayan dan pelayanannya yang hanya lebih memerhatikan “yang sama” dengan dirinya, misalnya sama sukunya, sama kepentingannya dan kesamaan lainnya. Begitu hal-nya dengan warga gereja yang hanya mau berpartisipasi pada kegiatan gerejawi, apabila kegiatan tersebut cocok dengan keinginannya, tidak banyak pengurbanannya, hanya penuh dengan hal-hal yang menyenangkan dan lain sebagainya.
♪KJ. 250a : 3,4
Doa : (Ya Allah, berikan kemampuan kepada kami untuk memilih dan melakukan yang benar dalam kehidupan ini)