Minggu VIII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 19 Juli 2021
♪GB.79 : 1 – Berdoa
Matius 25 : 24 – 30
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas … (ay.26)
Seorang bapak diberhentikan dari pekerjaannya pada masa pandemi ini. Perusahaan tempat ia bekerja harus mengurangi jumlah karyawan karena laba yang diperoleh berkurang. Walau demikian, bapak ini tidak mengeluh. Ia tetap bersemangat untuk mencukupkan kebutuhan hidup keluarganya. Karena ia pandai memasak, ia berjualan nasi bungkus. Dari pagi sampai siang, ia berkeliling kota menjajakan jualannya. Situasi yang dihadapinya tidak membuatnya berhenti untuk berjuang.
Hal ini sungguh berbeda dengan hamba ketiga yang diceritakan oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan yang menjadi bacaan kita hari ini. Dikisahkan hamba ketiga itu datang kepada tuannya dan mengembalikan satu talenta yang diberikan kepadanya. Ia tidak mengembangkan talenta itu. Apakah ia kecewa karena hanya diberikan satu talenta? Dikatakan bahwa hamba itu menilai tuannya sebagai manusia kejam yang mendapat untung tanpa berlelah. Oleh karena itu, ia takut dan menyembunyikan talentanya itu di dalam tanah. Melihat ketidaksetiaan hambanya maka tuannya menghakiminya sebagai hamba yang jahat dan malas. Kalau hambanya itu kreatif dan tidak mau berlelah untuk tuannya, maka mestinya talenta itu diberikan kepada orang yang menjalankan uang agar dapat berkembang. Tetapi ia tidak melakukannya. Tuannya perintahkan untuk mengambil satu talenta itu dan memberikannya kepada hamba yang mempunyai sepuluh talenta, kemudian ia dihukum dalam kegelapan.
Saudaraku, dunia ini tidak statis; selalu berubah. Kondisi yang kita alami terkadang tidak sesuai harapan kita. Hal itu tidak boleh membuat kita malas dan berhenti untuk kreatif. Setiap kita pasti memiliki “talenta” untuk kita kembangkan guna menopang hidup kita. Oleh karena itu, jangan “sembunyikan talenta” kita. Tetap lakukan tugas dengan setia. Bersama Tuhan, satu talenta akan berkembang dan menjadi berkat bagi kita dan orang lain.
♪KJ.462 : 2
Doa : (Ya Tuhan, bantulah kami selalu untuk tidak malas dan tetap kreatif dalam menghadapi keadaan dunia yang terus berubah)