Minggu VIII Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 20 Juli 2021

♪GB.117 : 1 – Berdoa

Kejadian 41 : 1-8
… tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya (ay.8)

Ada peribahasa yang mengatakan “sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga”. Artinya tidak ada seorang pun yang sempurna dalam kepandaian. Ia bisa sekali waktu melakukan kesalahan atau tidak menemukan jawaban. Kepandaian yang dimiliki tidak menjamin seseorang dapat menjawab semua pertanyaan yang ada. Demikian yang terjadi dengan orang-orang pandai dan para ahli di Mesir dalam teks bacaan kita pagi ini.

Dikisahkan bahwa Firaun bermimpi 2 kali. Mimpi pertama, ia melihat tujuh ekor lembu yang indah dan gemuk muncul dari sungai Nil. Lalu muncul juga tujuh ekor lembu yang buruk dan kurus badannya. Kemudian tujuh ekor lembu kurus dan buruk itu memakan lembu yang indah dan gemuk. Mimpi kedua, hampir sama. Ia melihat satu tangkai gandum dengan tujuh bulir yang baik dan berisi. Lalu muncul juga tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur. Ternyata, tujuh bulir gandum yang kurus dan layu memakan tujuh bulir gandum yang baik dan berisi. Kedua mimpi ini membuat hati Firaun gelisah karena tidak memahami maknanya. Ia memanggil semua ahli dan orang pandai di Mesir untuk dapat mengartikan mimpinya. Tetapi tidak seorang pun yang sanggup. Selama ini mereka dapat menjelas-kan arti mimpi atau suatu tanda yang diminta Firaun; tetapi kali ini tidak. Ketidakmampuan para ahli dan orang pandai di Mesir menjadi cara Tuhan untuk menyediakan jalan bagi Yusuf tampil.

Ada maksud dan rencana Allah di balik mimpi atau tanda zaman yang terjadi. Tetapi tidak semua orang dapat memahami dan menjelaskan maknanya. Tuhan memberikan karunia Roh Kudus agar kita dapat memahami dan menjelaskan makna atau pesan di balik setiap peristiwa yang terjadi, agar kita mampu melakukan tindakan antisipatif terhadap dampak yang akan timbul. Tetaplah bergantung pada Tuhan dan minta hikmat-Nya.

♪GB.117 : 3

Doa : (Ya Tuhan, biarlah kami selalu bergantung hanya kepada-Mu karena hikmat-Mulah yang dapat menjawab setiap pergumulan hidup kami)