Minggu VIII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 23 Juli 2021
Hari Anak Nasional

♪GB.369 : 1– Berdoa

Kejadian 46 : 28 – 34
Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir (ay. 34)

Sekian lama tak berjumpa, Yusuf akhirnya dapat berjumpa dengan ayahnya, Yakub. Ketika bertemu, dipeluknyalah leher ayahnya itu dan lama ia menangis pada bahunya. Yakub sendiri sangat bersukacita mengetahui anaknya itu masih hidup. Ia berkata bahwa ia sekarang siap untuk mati karena ia telah melihat anaknya. Yusuf berkata kepada ayah dan saudara-saudaranya bahwa ia akan memberitahu Firaun tentang kedatangan mereka. Di sinilah, kita melihat kualitas diri Yusuf. Ia adalah orang yang jujur dan tetap menghormati pimpinannya. Ia tidak mau menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk kepentingan pribadi. Ia mau terbuka dan terus terang kepada Firaun.

Yusuf tahu benar kondisi negeri Mesir. Ia merancang dan memilih daerah yang tepat untuk keluarga ayah dan saudara-saudaranya tinggal, yaitu tanah di Gosyen. Karena itu, Yusuf mengatakan kepada saudara-saudaranya, jika Firaun bertanya apakah pekerjaanmu? Maka mereka harus menjawab terus terang bahwa mereka adalah penggembala kambing domba, agar dapat diizinkan tinggal di tanah Gosyen. Tanah Gosyen adalah tempat yang banyak padang rumputnya untuk makanan ternak. Di tanah Gosyen, tidak terlalu banyak orang Mesir tinggal, sehingga mereka dapat hidup terpisah dengan kebanyakan orang Mesir. Hal ini dipandangnya baik karena orang Mesir memandang rendah pekerjaan sebagai gembala.

Tidak ada pekerjaan yang hina di hadapan Tuhan. Semua pekerjaan sama, asal saja pekerjaan itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan. Walau pun beberapa orang menganggap rendah, jika hal itu adalah pekerjaan yang kita kuasai dan minati, maka lakukanlah pekerjaan itu dengan setia. Pekerjaan itu akan menjadi berkat bagi kita.

♪GB.369 : 2

Doa : (Ya Tuhan, tolonglah kami untuk setia kepada pekerjaan kami karena di mata-Mu semua pekerjaan adalah sama dan dapat mendatangkan berkat bagi kami)