Minggu VIII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 24 Juli 2021

♪KJ.462 : 2 – Berdoa

Kejadian 47 : 21 – 26
Inilah benih bagimu, supaya kamu dapat menabur di tanah itu (ay.23)

Setelah seluruh rakyat Mesir menjadi hamba Firaun dan seluruh tanah di Mesir menjadi milik Firaun, Yusuf membuat sebuah rencana untuk membantu kebutuhan hidup rakyat Mesir ke depan. Ia dengan akal budi dan kebijaksanaan yang Tuhan beri membuat kesepakatan dengan rakyat Mesir. Ia membagikan tanah Mesir dari ujung daerah yang satu sampai ke ujung daerah yang lain kepada rakyat Mesir. Kemudian, ia memberikan benih agar mereka dapat menanam di tanah tersebut. Hasil dari tanah tersebut akan dibagi dua. Seperlima bagian untuk Firaun dan yang empat bagian lagi untuk mereka.

Apakah rakyat Mesir menyetujui kesepakatan tersebut? Di ayat 25, kita menemukan jawabannya. Melalui Yusuf, seluruh rakyat Mesir telah menggantungkan seluruh hidup mereka kepada Firaun. Mereka mengatakan “Engkau telah memelihara hidup kami. Asal kiranya kami mendapat kasih tuanku, biarlah kami menjadi hamba kepada Firaun.” Artinya, mereka menyetujui kesepakatan karena Yusuf telah menyelamatkan hidup mereka. Sejak itu, Yusuf menjadikan kesepakatan tersebut sebagai suatu ketetapan mengenai tanah di Mesir, yakni bahwa seperlima dari hasil tanah menjadi milik Firaun, hanya tanah para imam yang tidak.

Terlihat di sini, Yusuf bukan hanya setia kepada Firaun, tetapi dia juga taat kepada Allah dan berusaha memperhatikan kesejahteraan rakyat Mesir. Ia berusaha agar rakyat Mesir tetap dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Ia tidak memberi gandum dengan gratis, tetapi dia memberi tanah dan benih agar mereka tetap dapat bekerja. Dari sini, kita belajar bahwa ketika menolong orang lain, kita tidak hanya memberi “ikan”, tapi juga seharusnya memberi “kail”, agar yang ditolong tidak menjadi orang yang bermental pengemis tetapi pekerja.

♪KJ.462 : 4

Doa : (Ya Tuhan, berilah kami hikmat-Mu untuk dapat menolong sesama kami dengan cara yang tepat)