Minggu IX Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 28 Juli 2021
♪GB.358 : 1,2,3 – Berdoa
Ulangan 20 : 20
Hanya pohon-pohon yang engkau tahu tidak menghasilkan makanan, boleh kau rusakan dan kau tebang untuk mendirikan pagar (ay.20a)
Allah menciptakan manusia menurut Gambar dan Rupa-Nya, sehingga memiliki keistimewaan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Manusia diberikan akal budi, pikiran dan perasaan untuk bisa peka, memahami, menganalisa, bahkan menghasilkan karya yang luar biasa. Sedangkan ciptaan lainnya tidaklah sesempurna itu. Oleh karena itu, manusia diajarkan oleh Allah untuk menggunakan kesempurnaannya dengan penuh kebijaksanaan dan bertanggung jawab. Maksudnya, agar semua yang Allah anugerahkan dalam diri manusia dapat bermanfaat bagi pribadinya sendiri maupun sesama makhluk ciptaan-Nya.
Allah menghendaki manusia memperhatikan alam sekitar yang merupakan sesama ciptaan, dengan cara memperlakukan pepohonan dan tumbuhan serta marga satwa lainnya sebagai subjek bukan objek. Sumber daya alam dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manusia. Manusia diperbolehkan untuk memanfaatkan segala sumber daya alam, tetapi dengan batasan, bukan asal tebang atau sesuka hati.
Begitu banyak akibat dan kerugian oleh karena penebangan pepohonan dan tumbuhan secara berlebihan yang menyebabkan kerusakan pada alam. Korbannya manusia sendiri dan ciptaan lain serta rusaknya lingkungan di sekitarnya. Kita manusia, telah bertindak sewenang-wenang, dan dengan sadar merusak bumi yang merupakan tempat tinggal bersama.
Karena itu, perilaku manusia harus kembali kepada kodratnya sebagai sesama makhluk ciptaan. Jangan mempertahankan perilaku sebagai manusia yang serakah, yang tidak mau memikir-kan keseimbangan juga kelestarian alam. Mari saling memberi-kan kebaikan dan menunjang keberadaan satu dengan yang lain sebagai sesama ciptaan demi kesejahteraan bersama. Hormati dan hargailah sesama ciptaan lainnya, termasuk pepohonan dan tumbuhan.
♪GB.358 : 4,5,6,7
Doa : (Tuhan, mohon berilah kami hikmat-Mu, agar dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian alam sebagai wujud syukur dan pertanggungjawaban kepada-Mu)