Minggu IX Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 29 Juli 2021

♪GB.333 : 1,2 – Berdoa

Ulangan 22 : 9
Janganlah kau taburi kebun anggurmu dengan dua jenis benih (ay. 9a)

Allah adalah pemilik dari seluruh tanah di bumi ini. Tanah memiliki sifat yang terbatas dan tidak dapat bertambah luasnya oleh segala daya upaya yang dilakukan oleh manusia. Allah memberikan tanah kepada manusia untuk dikelola dengan baik dan secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, jika tanah mengalami kerusakan, maka sudah pasti, segala bahaya dan bencana akan muncul menyerang kehidupan manusia itu sendiri.

Bertani atau bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangan yang diperlukan manusia memang sudah seharusnya direncanakan dan dilakukan. Namun demikian, hal itu harus direncanakan dan dikerjakan berdasarkan kebutuhan dan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Manusia juga harus melepaskan sifat ketamakan dalam dirinya, demi mendapatkan berbagai hasil pangan secara bersamaan dalam jumlah yang begitu besar, tanpa memperhatikan ketahanan dan kelangsungan serta kesejahteraan tanah.

Tanah perlu diperlakukan dengan baik dan tidak secara terus menerus ‘dipaksa’ dan dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Harus ada waktu bagi tanah untuk beristirahat, guna memulihkan ketahanan dan kekuatannya. Dengan begitu, tanah akan tetap menjadi subur dan berguna bagi kehidupan manusia.

Menabur dua jenis benih yang berbeda di dalam satu lahan, akan membuat kekuatan dan ketahanan tanah menjadi lemah, serta merusak kesuburan tanah itu. Dua jenis benih yang ditabur dalam satu lahan akan saling menyerap dan sangat memengaruhi pertumbuhan yang satu dengan yang lain. Saling menyerap inilah yang akan memengaruhi kualitas dan sifat asli dari masing-masing tanaman. Jika hal ini dilakukan, maka tanaman asli yang merupakan ciptaan Allah akan cepat musnah, lalu digantikan dengan jenis tumbuhan yang telah berubah dari aslinya. Jika tanah sudah tidak subur, maka manusia hanya tinggal menghitung hari untuk menerima datangnya berbagai bahaya dan bencana. Jadi, marilah kita menjaga keaslian tanaman dan kesuburan tanah yang dianugerahkan Allah.

♪GB.333 : 3

Doa : (Tolong mampukanlah kami, ya Tuhan, untuk dapat menjaga alam ciptaan-Mu, sehingga memperoleh hasil yang baik)