Minggu XII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 16 Agustus 2021

♪GB.42 : 1,2 – Berdoa

Roma 7 : 7 – 12
Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik (ay. 12)

Hukum Taurat tidak dapat menuntun orang untuk mencari atau merindukan keselamatan. Sebaliknya, hukum Taurat membuat setiap orang mengenal dan menyuburkan perbuatan dosa. Pada dasarnya manusia sukar melepaskan dirinya dari hal mengingini, terlebih lagi hukum Taurat mengatakan “Jangan mengingini” (ay.7). Melalui ungkapan ini, maka kecenderungan orang untuk mencari tahu makna yang terkandung di dalamnya semakin tinggi. Dalam usaha memahaminya, dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan rupa-rupa keinginan di dalam diri setiap orang; sebab tanpa hukum Taurat pada hakekatnya dosa itu akan mati (ay.8).

Hadirnya hukum Taurat telah menghilangkan kesetiaan dalam bergandengan tangan dengan kebenaran yang mengakibatkan hidup manusia berujung pada keadaan berdosa di hadapan TUHAN. Keberdosaan di hadapan TUHAN tentu berujung pada penghukuman sebagaimana diungkapkan rasul Paulus dalam ayat 9-10 yang menyatakan “Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.

Keadaan tersebut mencerminkan bahwa manusia tidak lagi menjalankan kebenaran TUHAN, dia lebih condong mengikuti keinginan hatinya sendiri yaitu melakukan segala hal yang dikehendak oleh dunia. Perhatikanlah berbagai kejahatan yang memperparah beban dan keadaan kita pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Penipuan dan pembunuhan menjadi kebiasaan yang dilakukan tanpa rasa takut dan bersalah. Padahal, tujuan murni dari pemberian hukum Taurat adalah supaya manusia menjadi kudus karena perintah itu juga kudus, benar dan baik (ay.12). Kita yang sudah dibenarkan dalam Kristus harus menjadi kudus, benar dan baik dalam hidup ini. Selamat hidup kudus dalam Tuhan.

♪GB.42 : 4

Doa : (Ya Tuhan, mohon ampunilah dan mampukanlah kami menanggalkan keinginan hati yang bertentangan dengan kehendak-Mu)