01
Hari Minggu XIII Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 22 Agustus 2021
♪KJ.408 : 1 – Berdoa
Mazmur 103 : 1-2
Pujilah TUHAN, hai jiwaku! (ay.1a)
Setiap orang berbeda-beda dalam menyikapi setiap persoalan yang dihadapinya. Ada yang menghadapi dengan tenang, takut, kuatir, atau berserah. Semua tergantung cara pandang dalam melihat persoalan yang dihadapi. Ada yang memandang negatif setiap persoalan yang dihadapi. Ada juga yang melihat semua persoalan sebagai pembelajaran hidup, sehingga menjadi berkat. Daud menilai positif segala yang dialami dalam hidupnya. Ia melihat bagaimana TUHAN tetap bersamanya di tengah situasi dan kondisi sulit sekalipun.
Daud sadar dan mengakui, bahwa TUHAN selalu menyertai dalam setiap persoalan yang dihadapinya. Oleh karena itulah, Daud mengajak jiwanya untuk memuji TUHAN. Karena Daud merasakan, bagaimana TUHAN turut berkarya dalam kehidupan yang dilaluinya. Jiwanya diajak untuk mampu bersyukur dalam setiap situasi dan kondisi apapun, khususnya pada saat mengalami kepahitan hidup (ay.1). Apapun yang dialami Daud, dia mengajak jiwanya untuk tidak melupakan segala kebaikan dari TUHAN (ay.2). Ia percaya, TUHAN-lah yang menopang dan memberikan jalan keluar dari semua persoalan yang dihadapinya.
Bagaimana dengan kita? Pengalaman masa pandemi yang pernah dialami – yang dampaknya masih terasa sampai saat ini, membuka mata iman kita. Di balik masa pandemi yang sulit, ada proses yang membuat kita lebih kreatif dan berdaya guna. Banyak yang berubah dan mengubah pandangan di berbagai aspek kehidupan yang berbeda dengan sebelum terjadinya masa pandemi. Mencari pola-pola inilah merupakan wujud dari tanggung-jawab dalam masa pandemi. Artinya, tidak hanya berdiam diri atau pasrah dengan keadaan. Penting untuk kita belajar menemukan hikmah dari kesulitan yang dihadapi. Persoalan dilihat sebagai tantangan yang membangun. Kata lirik lagu dalam KJ. 408: “Suka duka dipakai-Nya untuk kebaikanku”. Apapun yang dialami, itu semua merupakan proses kehidupan untuk kedewasaan iman kita kepada TUHAN.
♪KJ.408 : 2,3
Doa : (Jiwaku memuji-Mu, ya TUHAN, karena Engkau sungguh baik)