Minggu XIV Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 30 Agustus 2021
♪KJ. 314 : 1-2 – Berdoa
Mikha 4 : 6 – 14
Sekarang, engkau harus mendirikan tembok bagimu (ay. 14a)
Nabi Mikha memberitakan bahwa Tuhan akan menghukum Israel dan Yehuda karena dosa-dosa mereka, dan memberitakan bahwa sesudah penghukuman akan datang masa penyelamatan. Berita keselamatan ini ditujukan kepada bangsa Yehuda, karena apa yang disampaikan di sini adalah peristiwa yang terjadi di Yehuda dan Yerusalem. Apakah yang terjadi di Yehuda? Pada tahun 586 SM tentara Babel menaklukkan Yehuda. Mereka menghancurkan tembok-tembok kota dan Bait Allah Yerusalem. Mereka yang hidup terutama para pemimpin Yehuda dibuang ke Babel. Mikha menubuatkannya sebelum peristiwa itu terjadi. Firman Tuhan itu benar!
Inilah berita pengharapan yang disampaikan nabi Mikha. “Pada hari itu”, suatu ungkapan menunjuk akan tibanya masa penyelamatan yang Tuhan janjikan akan diwujudkan. Apakah yang terjadi pada hari-hari penyelamatan itu? Tuhan akan memulihkan keadaan umat-Nya (sisa yang masih hidup akan dikumpulkan; Tuhan akan menjadikan mereka menjadi pangkal keturunan; pemerintahan akan dipulihkan di Yerusalem; mereka akan dijadikan kuat agar mampu mengalahkan musuh-musuh; Tuhan ingin agar tembok-tembok Yerusalem segera dibangun kembali menjadi benteng perlindungan dari serbuan musuh; dll).
Siapapun yang berdosa harus dihukum. Di dalam dosa melekat hukuman. Jika hukuman itu sudah berakhir, Tuhan akan mengasihi, menyelamatkan, dan memulihkan keadaan mereka. Sama seperti si anak yang hilang, walaupun dia berdosa/bersalah kepada bapanya, tetapi ketika dia balik kepada bapanya, dia disambut dan diterima dengan sukacita. Pesannya jelas, bukan? Selama kita masih hidup dan mau bertobat, maka apapun yang kita alami dalam hidup ini, janganlah kita putus asa. Mengapa? Tuhan itu adalah Allah yang mengasihi dan setia. Tuhan setia, karena itu selalu terbuka kesempatan untuk dipulihkan jika mau berbalik kepada-Nya (lihat juga 2 Timotius 2:11 – 13).
♪KJ. 314 : 3
Doa : (Tuhan, mohon jadikan kami bersedia mengaku dosa)