Hari Minggu XV Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 5 September 2021

♪KJ. 27 : 1 – 2 – Berdoa

Yohanes 1:19 – 28
Jawabnya: “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya…” (ay. 23)

Dialog yang kita baca terjadi antara Yohanes Pembaptis dengan para imam dan orang-orang Lewi utusan dari Yerusalem. Melalui dialog ini kita bisa belajar dari seorang Yohanes Pembaptis, bagaimana menempatkan diri dengan tepat di hadapan Tuhan dan sesama, sebagai seorang pelayan-Nya. Yohanes Pembaptis adalah seorang pelayan Tuhan yang mengetahui dan menyadari status dirinya sebagai seorang hamba Tuhan. Status sebagai utusan dan hamba Tuhan adalah hal yang membanggakan. Karena ada kepercayaan yang besar dari Tuhan kepadanya. Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis memelihara kepercayaan ini dengan kesungguhan.

Yohanes Pembaptis melakukan tanggung jawabnya dengan baik seperti yang dinubuatkan tentang keberadaannya. Identitas saja tidak cukup. Ia juga harus mewujudkan keberadaan diri sesuai identi-tasnya itu. Yohanes Pembaptis memahami tugasnya sebagai orang yang mempersiapkan jalan untuk Tuhan. Kalau ia mem-baptis orang-orang dengan air, itu artinya dia hanya alat yang digunakan Tuhan, supaya mereka mengenal Dia.

Seorang pelayan Tuhan harus mengetahui tujuan dari status dan pelayanannya. Ia bekerja untuk kebesaran nama Tuhan, bukan dirinya sendiri. Bukan hanya ketika dalam keberhasilan, tetapi juga pada saat situasi terancam atau tidak menguntungkan bagi dirinya sendiri. Masing-masing orang bergumul dengan pengendalian dirinya terhadap keinginan untuk memuliakan diri sendiri, entah dalam situasi yang sulit maupun pada saat meraih keberhasilan. Yohanes Pembaptis memberi teladan untuk mengatasi dua keadaan tersebut, lalu bagaimana dengan kita? Saat ini, di tengah situasi sulit, kita pun dipanggil dan diutus bukan hanya untuk mengenakan identitas sebagai gereja-Nya. Kita juga diutus untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan sebagai gereja Tuhan dan menjadi saluran berkat-Nya. Bersediakah kita?

♪KJ. 27 : 4,5

Doa : (Ya Kristus, mohon buatlah kami sedia dan setia untuk menjadi saksi-Mu, juga berkat bagi sesama)