Minggu XV Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 9 September 2021
♪KJ.383 : 1 – Berdoa
1 Raja-Raja 18:16 – 18
Jawab Elia kepadanya: “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal (ay. 18)
Bacaan Alkitab malam ini mengungkapkan tentang Israel yang sedang dilanda tahun-tahun kekeringan dahsyat (lih 1Raj. 17:1). Akibat kegagalan cocok tanam, kelaparan pun menyerbu dengan ganasnya (lih 1Raj. 18:2). Penyebabnya adalah rentetan tindakan raja Ahab yang menyakiti hati TUHAN (lih 1Raj. 16:30-33). Ahab tidak merasa bertanggung jawab malahan mencari dan menu-dingkan jarinya kepada Elia. Ia menganggap Elia sebagai sumber petaka bangsa Israel (ay. 17). TUHAN mengutus Elia untuk menegur langsung dengan keras raja Ahab (ay. 18).
Untuk jujur mengakui andil kesalahan kita bukanlah perkara mudah. Alih-alih mawas diri, kita sering gencar mencari pembe-naran dengan menyalahkan pihak-pihak tertentu. Tuduhan yang sering kita dengar seperti berikut, “Sumber masalah pasti selalu ada pada “kamu”, “dia”, dan “mereka”. Jari telunjuk kita menuding ke arah seberang. Padahal persoalannya terpulang pada kesediaan untuk mengakui kesalahan sendiri dan berbenah diri. Masihkah keterbukaan untuk bersikap jantan ada pada diri kita?
Pada ayat 17 dinyatakan, “Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?” Demikianlah kata-kata yang keluar dari Ahab, ketika bertemu Elia. Di mata Ahab, Elia-lah biang keladi dari kekeringan yang melanda Israel. Agaknya, Ahab sudah lupa, bahwa Elia hanyalah seorang nabi. Nabi bertugas sebagai juru bicara Allah.
Pernyataan Elia mengenai Ahab menunjukkan betapa strategis dan pentingnya peran seorang pemimpin (lih ay.18). Pemimpin adalah kepala. Kepala adalah pusat koordinasi tubuh. Kalau kepalanya rusak, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dengan tubuh. Di mata Allah, raja Israel tak sekadar pemimpin pemerintahan, tetapi juga pemimpin rohani. Karena itu, mari belajar dari kisah ini, terutama untuk para pemimpin dan pelayan yang berkecimpung dalam semua lini kehidupan, apalagi yang berada di tengah ladang pelayanan-Nya di gereja.
♪KJ.367 : 2
Doa : (Ya Allah, mohon berilah kami kebijaksanaan untuk memahami dan melakukan yang terbaik dalam melayani Engkau)