2
Minggu XV Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 11 September 2021
♪KJ.408 : 1– Berdoa
1 Raja-Raja 22 : 19 – 40
“Janganlah kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja” (ay.31)
Ahab telah menjalani hidup yang penuh kejahatan dan perlawanan terhadap Tuhan. Waktu Ahab mendengar suara Tuhan melalui Elia, dia lebih memilih untuk tidak taat. Elia harus berbicara keras, agar Ahab bertobat. Namun demikian, hati yang keras dan bermusuhan dengan Tuhan telah membuat Ahab tidak bisa lagi mengenali kebenaran-Nya, bahkan saat hidupnya bergantung pada kebenaran itu.
Interaksi antara Ahab, Mikha, dan Zedekia menunjukkan kegalauan yang tak berakhir baik maupun logis. Ahab menghukum Mikha seolah-olah tawanan, agar dia bisa kembali. Namun demikian, Mikha dengan lantang menyoroti kacaunya pemikiran Ahab (lih.ay.28), yaitu hendak mengatur segalanya, agar keinginannya dituruti Tuhan. Tindakan “tegas” yang diambilnya menunjukkan pemikirannya telah makin tidak jelas. Ia dirasuki keinginan yang akan membawanya mati di medan pertempuran. Pada akhirnya, siapa yang membunuh Ahab? Tidak ada yang bisa membuat klaim itu, bahkan pihak lawan sekalipun. Alkitab menyoroti, bahwa kematian Ahab akhirnya terjadi bukan karena jasa satu orang tertentu, maupun kegagahannya melawan panglima atau pahlawan besar. Ia mati semata-mata, karena panah yang ditembakkan secara asal.
Ahab adalah seorang raja besar, tetapi sayangnya dia membuat banyak pilihan yang salah dalam hidupnya. Pilihan-pilihan itu tidaklah spektakuler. Pilihan-pilihan seperti itu juga kita buat dalam hidup ini, seperti: memilih pasangan, mengendalikan hasrat diri, mengenali suara Tuhan dalam keseharian hidup, dll.. Baiklah kita melatih kepekaan dengan menjalani kehidupan bersama Tuhan. Maksudnya, agar dalam momen-momen pelik menjalani kehidupan, kita memiliki hal yang paling dibutuhkan, yaitu kepekaan untuk mengenali yang mana suara Tuhan.
♪KJ.408 : 2
Doa : (Ya Bapa, mohon berilah hikmat-Mu untuk dapat mengenali suara-Mu yang dapat menerangi pikiran dan membimbing langkah kami)