Hari Minggu XVI Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 12 September 2021

♪KJ.21 : 1,2 – Berdoa

1 Korintus 16:19 – 24
Salam kepadamu dari saudara-saudara semuanya. Sampaikan salam seorang kepada yang lain dengan cium kudus (ay. 20)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘salam’ mengandung arti damai atau pernyataan hormat. Itu berarti, bagi seseorang yang menyampaikan salam kepada orang lain bertujuan untuk memberikan damai atau rasa hormat kepada sesamanya. Karena itu, salam selalu diberikan di awal dan di akhir dari sebuah surat atau kata sambutan.

Bacaan Alkitab saat ini merupakan bagian akhir dari surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di Korintus. Di akhir suratnya Paulus kembali menuliskan salam. Salam penutup yang tertulis dalam surat ini, tidak hanya menyampaikan salam dari Jemaat-jemaat yang Paulus layani. Tetapi ada pesan pembelajaran yang Paulus berikan kepada Jemaat di Korintus. Pertama, sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus hendaknya memiliki kepedulian terhadap sesama. Salam merupakan salah satu bentuk kepedulian yang bisa diberikan. Tentunya bukan sekadar basa-basi tetapi keluar dari hati yang tulus. Kedua, Orang yang mengasihi dengan tulus tentu tidak akan pernah mencuri kemuliaan Tuhan, karena orang yang demikian adalah orang yang mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan tidak hanya sebatas menjaga relasi dengan Tuhan tetapi nyata dalam relasi dengan sesama yang menciptakan kedamaian.

Kedamaian menjadi milik setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, karena Kristus telah menebus kehidupan manusia melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Maka, orang-orang yang beriman kepada Kristus memiliki kewajiban untuk dapat menghadirkan damai di dalam kehidupan, serta mengajak orang-orang di sekitarnya agar hidup sebagai manusia yang membawa damai. Membawa damai bukan berarti membiarkan yang salah, tetapi membenarkannya. Membawa damai bukan berarti harus memiliki kesamaan, tetapi saling menghargai dan melengkapi. Membawa damai berarti berpikir positif, karena melihat dari sisi lain situasi yang menyedihkan dan menyakitkan.

♪GB. 122

Doa : (Ya Tuhan tolong mampukan kami untuk dapat membawa damai yang telah Engkau berikan. Biarlah hidup kami menjadi saksi-Mu)