Hari Minggu XVI Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 16 September 2021

♪GB.327 : 1,2 – Berdoa

2 Korintus 12 : 20 – 21
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan (ay. 20a)

Apakah saat ini kita sedang khawatir  tentang masa depan, kesehatan, pekerjaan, seseorang atau lainnya? Sebagai manusia yang terbatas, wajar tatkala kekhawatiran itu menjadi bagian dalam diri manusia. Inilah yang juga terjadi dalam diri Paulus.

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Korintus sesungguhnya merupakan jawaban yang dia berikan kepada sebagian orang yang menentang kewibawaannya sebagai rasul. Selain itu, ia juga memberikan penjelasan atas ketidakhadirannya ke Korintus. Paulus khawatir, kalau ia berkunjung ke Korintus akan terjadi perselisihan antara dirinya dengan jemaat. Sebab saat itu jemaat Korintus sedang berada dalam pengaruh orang-orang yang berlawanan dengan Paulus. Paulus memberikan pengajaran dan teguran yang keras, sehingga ada sebagian orang yang tidak suka terhadap dia. Karena itulah, ia memutuskan untuk tidak berkunjung ke Korintus.

Kekhawatiran yang dirasakan oleh Paulus sesungguhnya hendak mengajarkan kepada kita, bahwa manusia mudah terpe-ngaruh terhadap sesama dan lingkungan. Tindakan Paulus menuliskan surat kepada Jemaat di Korintus ini juga mengajarkan kepada kita, tatkala khawatir terhadap masa depan, seseorang atau pun segala bentuk kekhawatiran yang lain, maka ada yang harus dilakukan. Jangan berhenti pada kekhawatiran. Kita harus datang kepada Tuhan menyerahkan segala kekhawatiran diri kepada-Nya. Setelah itu kita berusaha untuk melakukan kewajiban sesuai dengan kehendak-Nya. Percayalah! Ketika datang kepada Tuhan, kita memiliki pengharapan. Pengharapan kepada Tuhan tidak akan mengecewakan. Ingatlah Firman-Nya yang menyatakan, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” (Mat.6:34).

♪GB. 207 : 1,2

Doa : (Sebagai manusia, kami seringkali khawatir. Tuhan tolonglah kami untuk dapat mengatasi kekhawatiran)