Minggu XVI Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 18 September 2021

♪KJ.57 : 1,2 – Berdoa

Kolose 4 : 15 – 18
Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku, Kasih karunia menyertai kamu (ay.18)

“Shalom” atau salam sejahtera. “Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh”, artinya semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat dan keberkahan untukmu. “Om swastiastu”, artinya semoga Sang Hyang Widhi mencurahkan kebaikan dan kebahagiaan. “Namo Budhhaya”, artinya terpujilah Budha. “Salam kebajikan”. Semuanya merupakan salam dari tiap agama yang ada di Indonesia. Menurut KBBI, kata salam mengandung arti damai dan pernyataan hormat. Karena itu, ketika seseorang akan memberikan kata sambutan, ia akan mengucapkan salam, baik di awal maupun di akhir sambutannya.

Ciri khas dari surat Paulus adalah salam yang selalu ia tuliskan di awal atau di akhir suratnya. Teks bacaan malam ini merupakan bagian akhir dari surat Paulus kepada jemaat Kolose. Di bagian akhir suratnya, Paulus menitipkan salam kepada saudara-saudara di Laodikia, Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya. Salam yang ia tuliskan berdasarkan cinta dan kasihnya kepada jemaat. Paulus berusaha untuk memberikan teladan iman kepada jemaat. Sekalipun ia berada dalam penjara, tetapi kasih dan penyertaan Tuhan tetap dirasakannya. Melalui tulisannya, ia berharap jemaat Kolose tetap memiliki iman kepada Yesus Kristus, sekalipun harus berhadapan dengan ajaran-ajaran palsu.

Mari belajar dari kehidupan Paulus, yang meskipun dalam keadaan di penjara, tapi tidak lupa untuk melaksanakan tugas panggilan dan pengutusannya. Dalam situasi yang serba terbatas, Paulus tidak larut dengan keadaan yang terjadi. Justru ia bersyukur. Rasa syukur itu tampak melalui surat yang ia kirimkan kepada jemaat. Paulus selalu memberikan salam penuh kasih yang menghadirkan damai dan sukacita. Karena itu, janganlah menyalahkan situasi ketika damai dan sukacita tidak bisa dirasakan. Belajarlah untuk selalu bersyukur. Karena dengan bersyukur, kita dapat merasakan kedamaian dan sukacita.

♪GB. 126 : 1,2

Doa : (Tuhan, mohon mampukan aku untuk selalu bersyukur di tengah situasi sulit, sehingga kedamaian menjadi bagian di dalam hidupku)