Minggu XVII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 22 September 2021
♪KJ.460 : 1 – Berdoa
Kisah Para Rasul 21 : 10 – 14
Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: “Jadilah kehendak Tuhan” (ay. 14)
Ada seorang pemuda yang sedih dan lesu, karena tidak bisa menghindari hukuman mati, meskipun dia tidak bersalah. Dalam hati ia berkata, “Jadilah kehendak Tuhan”. Peraturan waktu itu hukuman akan dilaksanakan setelah lonceng berbunyi. Sambil menunggu dengan pasrah, pemuda itu teringat ibunya yang tinggal sendiri pasti sedang menangis sedih. Saat itu pukul 11 siang, ditunggunya satu jam telah berlalu, dua jam pun berlalu, lonceng juga tidak berbunyi hingga pukul 5 sore. Lonceng itu sebenarnya tetap bergerak, namun ternyata bukan bunyi yang ada, tetapi tetesan darah, ternyata ada seorang ibu tua yang menjepitkan dirinya pada bola lonceng itu, sehingga tidak mengeluarkan bunyi. Ia adalah ibu dari pemuda yang akan dihukum. Akhirnya, pemuda tersebut tidak jadi dihukum dan dibebaskan, karena diselamatkan oleh lonceng yang tidak berbunyi, di samping ia ternyata terbukti tidak bersalah.
“Jadilah Kehendak Tuhan” perkataan ini pun dikatakan oleh para murid, ketika mereka sudah menyerah untuk memberi peringatan kepada Paulus, agar tidak ke Yerusalem. Paulus tetap akan pergi dan siap, baik untuk diikat maupun harus mati. Apa yang diucapkan oleh para murid merupakan bentuk berserah pada kehendak dan rencana Tuhan. Bila Tuhan mengijinkan Paulus, pasti Dia akan menyertainya.
Dalam seluruh segi kehidupan, kita pun diminta untuk berserah diri pada kehendak Tuhan yang mendatangkan keselamatan. Dari semenjak Tuhan Yesus mengorbankan diri-Nya di kayu salib yang merupakan kehendak Bapa untuk menyelamatkan kita, saat ini dan seterusnya. Tuhan Yesus akan selalu menyertai kita. Mungkin saat ini kita sudah menyerah dengan keadaan yang banyak pergumulan. Mari kita katakan dalam iman “Jadilah Kehendak Tuhan”. Yakinlah, bahwa Tuhan Yesus melalui Roh Kudus akan selalu berjalan bersama kita dan memberi peringatan bila ada bahaya yang mengancam.
♪KJ.460 : 2
Doa : (Ya Tuhan dalam pergumulan ini, kami berseru dan berserah kepada-Mu. Jadilah kehendak-Mu, ya Tuhan)